Gunung Jaya Wijaya, Puncak Tertinggi Indonesia Dengan Salju Abadi
Gunung Jaya Wijaya, Puncak Tertinggi Indonesia Dengan Salju Abadi.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Gunung Jayawijaya merupakan gunung yang membentang di Papua dan merupakan gunung tertinggi di Indonesia. Indonesia mempunyai banyak barisan pegunungan yang membentang dari Barat hingga Timur. Padahal, gunung ini merupakan gunung berapi aktif. Di antara semua gunung yang ada di Indonesia, yang paling terkenal adalah Gunung Jayawijaya. Tak hanya menjadi gunung tertinggi, gunung ini juga terkenal dengan puncaknya yang tertutup salju. Gunung Jayawijaya bahkan disebut sebagai atap pelindung Indonesia
Gunung Jayawijaya merupakan salah satu gunung yang menarik di Indonesia, karena merupakan satu-satunya gunung yang puncaknya tertutup salju putih. Bahkan salju di puncaknya Gunung ini disebut salju abadi karena tidak pernah mencair.
Fakta unik lainnya dari Gunung Jayawijaya adalah terdapat gletser di puncak gunung. Gletser adalah es yang terbentuk dari akumulasi salju selama beberapa dekade. Dengan hadirnya gletser, masyarakat semakin meyakini bahwa salju di Gunung Jayawijaya merupakan salju abadi. Gletser yang ada di puncak gunung tersebut juga menguntungkan lingkungan disekitarnya, karena menjadi pesediaan air tawar.
Gunung Jayawijaya dikenal juga dengan nama Carstenz, sepertinya berasal dari cerita sejarah tahun 1623. Nama Carstenz diambil dari nama pelaut Balanda yang mengaku pernah melihat puncak gunung ini.
BACA JUGA:Nelayan Air Rami Keluhkan Sulitnya Mendapatkan Ikan
Menurut sejarah, pada saat itu Saat itu, Jan Carstenz sedang berlayar dan melewati pantai selatan Laut Arafura
Dalam perjalanannya, ia melihat Gunung Jayawijaya dengan puncaknya yang tertutup salju melewati teropong. Saat itu, ia mengaku telah menemukan piramida Gunung Carstenz yang tertutup salju, namun saat itu tidak ada seorang pun yang percaya dengan penemuannya. Baru setelah 300 tahun Jan Carstenz membuktikan penemuannya keberadaannya, hingga 'hingga Gunung Jayawijaya mulai dikenal seluruh dunia.
Gunung Jayawijaya terkenal sebagai gunung tertinggi di Indonesia, namun ternyata bukan hanya itu saja. Gunung ini juga merupakan gunung tertinggi di benua Australia. Bahkan di Asia Tenggara, Gunung Jayawijaya merupakan gunung tertinggi kedua setelah Gunung Hkakabo Razi di Myanmar dengan ketinggian 5.881 meter di atas permukaan laut
Gunung Jayawijaya juga mempunyai nama lain selain Carstenz yaitu Puncak Soekarno. Nama ini diberikan karena peran Bung Karno dalam memerdekakan tanah Irian dari penjajah. Oleh karena itu, nama tersebut diberikan sebagai tanda penghormatan terhadap jasa-jasa Soekarno dan perannya sebagai presiden pertama Indonesia.
Dengan keistimewaan salju abadi, mendaki Gunung Jayawijaya ternyata membutuhkan biaya yang sangat mahal. Bahkan, biaya untuk mendaki gunung ini akan lebih mahal dibandingkan mendaki Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia. Satu rombongan pendakian harus terdiri dari lima orang dan setiap orang harus membayar Rp55 juta.
BACA JUGA:Berstatus Cagar Alam, Obyek Wisata Pantai Air Rami Sulit Kembangkan
Dibalik keindahan dan keistimewaan gunung Jaya Wijaya, terdapat misteri tersendiri yang masih dipercayai di kalangan masyrakat sekitar. Berikut misteri dibalik keindahan gunung Jaya Wijaya Papua.
1. Tempat Bersembunyi UFO
Bisa dikatakan ini hanyalah rumor belaka dan belum bisa dibuktikan. Seseorang yang menaiki bus tujuan Timika mengaku pernah melihat UFO melintas di atas Gunung Jayawijaya. Saat itu, ia sedang beristirahat di tengah perjalanan sambil mengambil foto pemandangan Gunung Wijaya.
Betapa kagetnya dia saat melihat hasil foto tersebut. Sebuah benda aneh mirip UFO terlihat terbang di kejauhan. Hal ini pula yang memunculkan konspirasi bahwa Gunung Jayawijaya adalah tempat persembunyian UFO dan alien. Namun banyak juga yang menganggapnya hanya sekedar pesawat atau spot foto.
2. Danau Hebema
Danau Habema merupakan danau tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.225 meter di atas permukaan laut. Suku Dani percaya 224.35. Danau adalah sumber kesuburan dan kehidupan. Berbagai jenis flora dan fauna dapat ditemukan di sini, seperti burung cendrawasih, astrapia, dan anggrek hitam.
Selain itu, terdapat sarang semut yang konon dapat menyembuhkan segala penyakit. Namun, siapapun dilarang mengambilnya karena takut diganggu oleh “penjaga” Danau Habema. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Suku Dani menjadikan danau ini suci.
3. Dilarang BAB
Biasanya para pendaki akan buang air besar (BAB) di tempat tertutup dengan cara menggali ke dalam tanah. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan di Gunung Jayawijaya. Alasannya karena gunung ini dianggap milik suku Dani sehingga buang air besar di “rumah” orang lain dianggap tidak sopan.
BACA JUGA:Patut Dicoba, Ini Resep Nugget Ayam Wortel Kreasi Sehat Sahabat Keluarga
4. Melimpahnya Kandungan Emas
Selain Tambang Grasberg yang merupakan wilayah pertambangan PT Freeport Indonesia, Gunung Jayawijaya juga memiliki tempat lain dengan kandungan emas yang konon lebih tinggi dibandingkan Tambang Grasberg. Lokasinya berada di dalam Taman Lorentz, taman nasional terbesar di Asia Tenggara.
Taman ini memiliki luas 2,4 juta hektar, dan konon memiliki cadangan mineral yang melimpah, termasuk emas. Namun karena Taman Lorentz merupakan kawasan lindung dan Situs Warisan Dunia UNESCO, maka aktivitas penambangan dilarang di kawasan tersebut.
5. Dilarang Bercerita Horor
Seperti gunung lainnya, pendaki di Gunung Jayawijaya harus berhenti sejenak saat berbicara dan dilarang. untuk menceritakan kisah horor saat mendaki gunung. Masyarakat suku Dani yang sering berprofesi sebagai kuli angkut, percaya bahwa cerita horor bisa mendatangkan hantu bagi yang menceritakannya.*