Penanganan Stunting, Sendang Mulya Mendukung Indonesia Emas 2045
Makanan tambahan untuk balita.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Pencegahan dan penanganan stunting merupakan salah satu program pemerintah pusat. Pencegahan stunting dalam rangka menuju Indonesia emas tahun 2045. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) telah merealisasikan program penanganan stunting melalui Dana Desa (DD).
Penanganan stunting berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Penerima PMT mulai dari Ibu Hamil (Bumil), Balita, remaja hingga Lanjut Usia (Lansia). Untuk ibu hamil diberi 3 kota susu Bumil. PMT untuk Balita diberikan 2 bulan sekali. Susu untuk Lansia diberikan setiap bulan, bertepatan dengan jadwal Posyandu, yang dilaksanakan setiap tanggal 22. Sedangkan untuk remaja diberikan Fe.
Kades Sendang Mulyo, Noor Ali menyampaikan, sejak tahun 2023 lalu, Pemdes Sendang Mulyo telah focus melakukan penanganan stunting. Hal tersebut akan terus dilakukan sesuai dengan instruksi dari pemerintah.
‘’Penanganan stunting dimulai dari bayi dalam kandungan, dalam bentuk susu ibu hamil. PMT untuk Balita. Hingga susu untuk Lansia,’’ ujar Noor Ali.
BACA JUGA:Pemdes Pondok Tengah Fokus Pengoralan JUT
Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad. Pada tahun tersebut, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia.
Bukan hanya target, tapi ada usaha yang terus diupayakan agar bisa sampai ke sana. Inilah yang jadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045. Usia 100 tahun itu artinya Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun itu.
Upaya membentuk generasi berkualitas memiliki tantangan tersendiri, karena generasi berkualitas tidak sekadar sehat jasmani dan rohani, tetapi juga memiliki kemampuan dan akhlak yang baik.
Oleh karenanya, pendidikan agama merupakan landasan untuk membentuk karakter dan moral. Dengan pendidikan itu, generasi muda memiliki landasan moral yang teguh, sehingga siap menghadapi perubahan zaman yang cepat, beserta kompleksitas permasalahannya.
BACA JUGA:Tahun Ini, Kota Praja Bangun Kios Desa dan Rabat Beton
Hal ini tentunya sesuai dengan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Di sinilah letak pentingnya pendidikan agama, untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas.*