Konflik Sosial Akibat Ternak Diliarkan Semakin Nyata

Kapolsek Sosialisasi Ternak.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Tidak ada angka pasti memang, tapi diperkirakan ada ratusan ekor sapi mati sia-sia di kebun atau pekarangan warga. Pada umumnya, sapi-sapi tersebut diduga minum racun. Warga terpaksa memasang racun di kebunnya karena marah akibat tanamannya sering dirusak oleh sapi. Dan tidak ada pemilik sapi yang mau bertanggungjawab atas kerusakan tersebut.

Tidak jarang terjadi juga, pemilik sapi diminta sejumlah uang sebagai ganti rugi tanaman yang dirusak oleh sapi. Ganti rugi ini bisanya dilakukan ketika ada sapi yang berhasil ditangkap oleh pemilik kebun. Sapi dikembalikan kepada pemilik setelah terjadi kesepakatan ganti rugi. 

Hal tersebut menjadi bukti nyata adanya konflik social yang disebabkan sapi yang dilepasliarkan. Sejauh ini konflik yang disebabkan sapi yang diliarkan masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan. 

Kades Penarik, Supriadi alias Yoi, mengatakan bahwa dirinya menerima laporan dari salah seorang warganya. Bahwa warga tersebut telah mengikat dan menahan 3 ekor sapi. Sapi-sapi tersebut masuk dan merusak tanaman yang ada di pekarangan.

BACA JUGA:416 Kafilah Ikuti MTQ VI Kabupaten Mukomuko

‘’Ada warga melapor telah menangkap 3 ekor sapi yang merusak tanaman di kebunnya. Sudah seminggu dipelihara, tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya,’’ ujar Yoi baru-baru ini.

Sebagai Kades, Yoi mengaku tidak bisa memberikan keputusan atas masalah ini. Pasalnya tidak ada pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban. Mengizinkan warga tersebut menjual sapi yang ada, jelas tidak mungkin. Pasalnya sapi tersebut bukan miliknya. Minta melepaskan kembali sapi yang ada, juga tidak mungkin, pasalnya sapi-sapi tersebut telah merusak dan menimbulkan kerugian.

‘’Saya minta warga itu melapor ke Polsek, dan itu sudah dilakukan,’’ tambah Yoi.

Kapolres Mukomuko, AKBP Yana Supriatna, S.Ik, M.Si melalui Kapolsek Penarik Raya, IPTU Edi Permana, SH membenarkan ada warga yang melapor bahwa telah menangkap sapi yang masuk kebun dan merusak tanaman.

Dalam acara arisan forum Kades Kecamatan Penarik, Kapolsek meminta para Kades untuk mengingatkan warga agar memelihara ternak dengan baik. Cara beternak yang baik adalah, ternak dikandangkan. Kebutuhan pakan dipenuhi oleh pemiliknya. Kalau memang digembalakan, maka harus dijaga dengan baik dan dipastikan tidak merusak tanaman.

BACA JUGA:Kalahkan Indonesia 0-3, China Rebut Kembali Piala Uber

Di tempat lain, tepatnya di Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, sapi merusak tanaman dengan menjadi topic pembicaraan. Ketika ada warga yang berkumpul, salah satu topic pembicaraan adalah tanaman yang dirusak oleh sapi. Yang intinya warga sangat resah akibat sapi diliarkan. Tidak sedikit tanaman sawit yang baru ditanam oleh warga dirusak oleh sapi.*

Tag
Share