Berhasil! Banjarsari Zero Kasus Stunting

Rembuk Stunting: Sesi foto bersama dalam kegiatan rembuk stunting di Desa Banjarsari --

KORAN DIGITAL RM - Kendati zero atau tidak ada warga di desanya yang terinfeksi stunting atau yang sering disebut anak kurang gizi atau anak yang tidak tumbuh seperti anak sebagaimana normalnya. Namun, Pemerintah Desa Banjarsari tetap berkomitmen dan terus berupaya melakukan pencegahan stunting di tingkat desa lebih maksimal. Sejak tahun 2023 lalu hingga tahun 2024 ini beberapa kegiatan pencegahan sudah mereka dilakukan. Salah satu diantaranya yaitu memberikan tablet tambah darah untuk remaja putri, memberi makan tambahan khusus untuk anak PAUD, melaksanakan pelatihan pencegahan pernikahan dini, memenuhi kebutuhan sanitasi dan air bersih untuk masyarakat desa. Kemudian masih banyak kegiatan pencegahan lain yang sudah mereka lakukan.

Sesuai dengan 7 layanan konvergensi pencegahan stunting. Tahun 2024 ini mereka melanjutkan program memberi makan tambahan gizi untuk anak PAUD, kemudian memberikan tablet tambah darah untuk remaja putri dan beberapa kegiatan pencegahan lain yang dinilai tepat sasaran masih terus dilanjutkan. Sehingga kedepan kasus stunting di Desa Banjarsari ini tetap zero. Pencegahan stunting tidak cukup hanya dilakukan oleh pihak kesehatan saja. Tetapi semua elemen masyarakat di tingkat desa harus bisa ikut berpartisipasi untuk melakukan pencegahan kasus stunting di tingkat desa. Pencegahan dan penanganan stunting ini dilakukan dari pemerintah pusat hingga ke tingkat pemerintah desa. Dan pencegahan stunting termasuk salah satu prioritas penggunakan dana desa.

BACA JUGA:Bersihkan Akses JUT, Warga Suka Pindah Lakukan Goro

BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah Paling Populer di tahun 2024

Kepala Desa (Kades) Banjarsari, Muh. Sopyan mengatakan, sesuai dengan prioritas penggunakan DD. Maka mereka harus berupaya dengan maksimal untuk melakukan pencegahan. Meskipun saat ini kasus stunting di Desa Banjarsari Zero. Kondisi ini harus dipertahankan. Sehingga kedepan kasus stunting di wilayah Desa Banjarsari tetap zero. "Kemarin kita sudah melaksanakan kegiatan rembuk stunting. Memaparkan hasil pencegahan yang sudah dilakukan oleh desa. Hingga persiapan kegiatan pencegahan stunting penggunaan DD ditahun 2025 mendatang. Kita mengajak semua masyarakat desa Banjarsari ikut berperan aktif. Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) selama ini sudah bersepakat dalam kegiatan pencacah yang dilakukan oleh desa," sampainya.

BACA JUGA:5 Keistimewaan Pasar Plaju Palembang yang Mesti Anda Kunjungi, Sebelum Datang Kesana

BACA JUGA:Ingin Cari Oleh-Oleh Di Kota Bengkulu , Lokasinya Tidak Jauh Dari Simpang Lima

Sesuai dengan hasil rembuk stunting kemarin, tahun 2025 mendatang kegiatan pencacah stunting tetap dilaksanakan secara maksimal. Beberapa usulan pencegahan dari perwakilan guru PAUD, Kades Posyandu, Bidan Desa, dan KPM akan dibahas lagi bersama BPD dan tokoh masyarakat nanti. Semua usulan kegiatan pencegahan stunting ini akan dicatat untuk menjadi salah satu bahan bahasan dalam penyusunan RKPDes untuk tahun 2025 mendatang. "Kita tetap berupaya secara maksimal melakukan pencegahan stunting di wilayah Desa Banjarsari ini. Meskipun selayang zero kasus stunting. Secara tidak langsung kegiatan pencegahan yang sudah kita lakukan bisa dikatakan berhasil dan tepat sasaran. Namun perlu untuk ditingkatkan lagi. Sehingga zero kasus ini bertahan, dan masyarakat Desa Banjarsari besar stunting," tambahnya.*

Tag
Share