Menangkap, Bukan Solusi yang Tepat Mengatasi Serangan Buaya

Grafis digigit buaya.--sumateraekspres.bacakoran.co

radarmukomukobacakoran.com - Kasus warga diterkam buaya di aliran Sungai Selagan, sudah kerap terjadi. Terbaru, terjadi pada Senin 15 April 2024. Korbannya adalah Ide (25) warga Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko.

Meninggalnya Ide, yang biasanya menyelam untuk mencari lokan ini, mendapat sorotan banyak pihak. Bahkan Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, memberi perhatian khusus atas kejadian ini. Gubernur sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), agar ditemukan solusi agar kejadian serupa tidak ada lagi pada waktu-waktu yang akan datang.

Kepala Resort BKSDA Kabupaten Mukomuko, Damin, menyampaikan bahwa, dirinya sudah mendapat informasi adanya komunikasi antara gubernur dengan pimpinan BKSDA. Selanjutnya ada tim dari BKSDA Putri Hijau dan Bengkulu, yang akan turun ke Mukomuko. Tim akan melakukan kajian di lapangan, serta diskusi dengan pihak terkait.

‘’Hari ini (Kemarin, red) saya sudah turun ke lapangan. Juga melakukan bincang-bincang dengan pejabat di Kecamatan Kota. Diketahui bahwa, keberadaan buaya di Sungai Selagan, bukan hal baru. Begitu juga dengan adanya korban, sudah banyak,’’ ujar Damin, Selasa 16 April 2024.

Damin menggambarkan, menangkap dan memindahkan buaya, bukan solusi yang tepat untuk mengatasi serangan buaya di Sungai Selagan ini. Ada beberapa alasan, pertama, tidak diketahui pasti jumlah buaya di sungai ini. Jika dipasang perangkap dan ada buaya yang tertangkap, belum tentu buaya tersebut yang menyerang warga.

‘’Menangkap dan memindahkan buaya, sudah pernah dilakukan, tapi tidak mengatasi masalah. Buktinya masih ada warga yang diserang buaya,’’ tambah Damin.

Disampaikan Damin, dari informasi yang didapat, bahwa Sungai Selagan ini merupakan habitat buaya. Sungai ini menjadi rumah buaya, tempat tinggal buaya untuk mencari makan dan berkembangbiak. Memindahkan seluruh buaya, juga hampir tidak mungkin. Pasalnya buaya juga memiliki hak untuk hidup normal. Lebih dari itu, buaya termasuk binatang yang dilindungi. Oleh karena itu, buaya tidak boleh ditangkap sembarangan, dibunuh, apalagi dimunsahkan.   

‘’Buaya juga dilindungi undang-undnang. Sama dengan manusia. Ketika terjadi konflik antara buaya dengan manusia, butuh solusi yang menguntungkan kedua pihak,’’ ungkap Damin.

Apa solusinya? Damin mengakui belum tahu. Yang pasti, apapun solusinya nanti, butuh campur tangan pengambil kebijakan di negeri ini. Campur tangan pemerintah sangat diperlukan.

‘’Tim (Dari BKSDA, red) perlu duduk bersama dengan pengambil kebijakan. Misalnya bupati. Karena ini menyangkut kepentingan banyak pihak. Bukan hanya manusia, buaya juga butuh perlindungan,’’ demikian Damin. 

Seperti diinformasikan sebelumnya, Warga Tanah Harapan Kecamatan Kota Mukomuko, Bengkulu diterkam buaya hingga meninggal dunia pada Senin, 15 April 2024. Korban meninggal bernama Ide (25) berasal dari Sari Bulan dan menikah di Tanah Harapan, ia seorang penyelam lokan di Sungai Selagan Kabupaten Mukomuko. Kejadian ini sempat menghebohkan, ratusan warga langsung berkumpul di pinggir sungai untuk memberi pertolongan dan menyaksikan evakuasi korban.

Menariknya, pencarian korban tidak sulit, karena diduga buaya ini sendiri yang membawa korban ke pinggir tebing sungai yang dekat dengan tim evakuasi dari masyarakat setempat. Adapun kronologisnya berdasarkan data terhimpun, korban sudah biasa mencari lokan di sungai selagan dan merupakan salah satu sumber pendapatannya. 

Pada pagi senin, 15 April korban pamitan dengan istrinya untuk kembali menyelam lokan bersama dua rekannya, setelah beberapa hari tidak menyelam karena masih suasana lebaran.

Korban dan rekannya menuju sungai lokasi mereka turun menyelam. Setelah mempersiapkan peralatan seperti kacamata menyelam dan pekakas lainnya, mereka langsung turun ke sungai. Awalnya proses pencarian lokan berjalan dengan aman tanpa ada gangguan atau penampakan buaya yang mendekat di sekitarnya. Untuk mendapatkan lokan lebih banyak korban menyelam sedikit ke tengah. Namun tiba-tiba korban disambar oleh seekor buaya yang cukup besar secara tiba-tiba. Buaya tersebut langsung menarik korban ke dalam sungai. Rekan korban sempat ingin memberi pertolongan, namun sudah tidak bisa.*

Tag
Share