Mundam Marap Bakal Jadi Desa Percontohan Pengembang Sapi

Kepala Desa (Kades) Mundam Marap, Eko Saputra, SIP--

KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Desa Mundam Marap Kecamatan Ipuh, terus fokus mengelola program ketahanan pangan bidang ternak sapi dengan baik. Pasalnya, Mulai sejak tahun 2022 hingga saat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Munda Marap sudah memiliki 32 ekor pokok bibit indukan sapi. Pengadaan bibit indukan sapi itu merupakan program ketahanan pangan. Pemdes Mundam Marap menargetkan 2 tahun kedepan, jumlah sapi hasil dari program ketahanan pangan tersebut bisa terjual setidaknya sebanyak 100 ekor. Dan Desa Mundam Marap menjadi desa percontohan pengembangan sapi. Oleh karena itu, mereka dari Pemdes menuntut 12 kelompok pengelola ternak sapi program ketahanan pangan ini bisa melakukan pengembangan dengan baik.

BACA JUGA:TPP Hanya Dianggarkan 10 Bulan, November dan Desember Nihil

Kepala Desa (Kades) Mundam Marap, Eko Saputra, SIP melalui Kaur Keuangan, Dedi Riansyah mengatakan, program ketahanan pangan ini, memang menjadi salah satu fokus pihaknya. Bagaimana program ketahanan pangan bidang ternak sapi ini bisa berkembang dan berlanjut. Dan titik keberhasilannya hasil ternak sapi ini bisa mendongrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa. "Ya, mulai dari tahun 2022 lalu, kita sudah melakukan pengadaan bibit indukan sapi untuk program ketahanan pangan. Termasuk Dana Desa (DD) tambahan yang berhasil kita peroleh ditahun berjalan 2023 ini juga digunakan untuk pengadaan bibit indukan sapi sebanyak 12 ekor" kata Dedi Riansyah.

BACA JUGA:Ini Penyebab DD Tambahan Lalang Luas Belum Direalisasikan

Lanjutnya, jumlah kelompok pengelola ternak sapi program ketahanan pangan ini sebanyak 12 kelompok. Anggota kelompok ini sebelumnya sudah diberi pelatihan khusus. Dalam pelatihan itu pihaknya menghadirkan dokter hewan sebagai narasumber. Dalam pelatihan itu, narasumber sudah menyampaikan tata cara pengelolaan dan pemeliharaan ternak sapi dengan baik. "Kita sangat optimis ternak sapi program ketahanan pangan ini bisa berkembang dan bisa berkelanjutan. Karena semua kelompok pengelola program ketahanan pangan ini sudah diberi pelatihan terkait dengan tata cara pemeliharaan dan pengembangan sapi dengan baik am benar," imbuhnya.*

Tag
Share