Berburu Kepiting Alaska, Bertaruh Nyawa, Mendapat 800 Juta dalam 4 Minggu

Berburu Kepiting Alaska, Bertaruh Nyawa, Mendapat 800 Juta dalam 4 Minggu.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

koranrm.id - Kepiting raja merah atau juga sering disebut sebagai kepiting raja Alaska adalah harta karun yang menjadi primadona dunia kuliner. Mereka adalah makhluk purba yang berjalan lambat di dasar laut gelap dan bertahan dalam suhu ekstrem. Dilansir dari channel youtube "Kendati Demikian", kepiting ini bisa tumbuh hingga memiliki lima kaki kokoh dengan cangkang tajam seperti perisai. Mereka bisa memiliki rentang kaki hingga 1,8 m dengan rata-rata berat sekitar 3,6 kg dan merupakan jenis yang paling mahal dari tiga spesies kepiting raja yang ditangkap di Alaska. Yang menarik dari kepiting Raja Alaska bukan semata karena ukurannya yang sangat besar, tetapi juga karena dagingnya yang manis, lembut, serta padat. 

Teksturnya selalu menjadi favorit di restoran bintang lima. Dan itulah mengapa pasar dunia tidak pernah berhenti menginginkan kepiting ini. Di Tokyo, satu kaki utuh kepiting raja bisa dijual dengan harga lebih dari 10000 atau sekitar Rp1,5 juta. Sementara di Amerika Serikat hidangan lengkap kepiting raja bisa dihargai antara 300 hingga 00 atau kurang lebih Rp14,6 juta untuk porsi keluarga. Tingginya harga kepiting Raja Alaska tentu saja bukan semata karena rasanya yang istimewa atau karena ukurannya yang sangat besar. 

Akan tetapi karena kepiting ini hanya bisa ditangkap dalam waktu singkat dengan medan yang sangat sulit di mana kru harus bertaruh nyawa untuk bisa mendapatkan daging kepiting ini. Kepiting Raja Alaska hidup di laut dalam. Mereka menyukai suhu dingin ekstrem antara -1 hingga 4 derajat Celcius dan hidup di kedalaman 100 hingga 400 m. Meskipun kadang ditemukan lebih dalam lagi. Di Laut Bering, mereka lebih suka wilayah berpasir atau berlumpur. 

Tempat mereka bisa bergerak dengan perlahan dan menggali untuk bersembunyi. Mereka berpindah-pindah secara musiman. Saat musim dingin mendekat, mereka bermigrasi ke wilayah yang lebih dalam. Kemudian saat musim panas, sebagian naik ke wilayah dangkal untuk bertelur. Migrasi ini merupakan momen yang sangat penting dan momen inilah yang dimanfaatkan oleh para nelayan. Penangkapan kepiting Raja Alaska berlangsung hanya 2 hingga 4 minggu di musim gugur. 

Biasanya berlangsung dari bulan Oktober hingga Januari dengan puncak di Oktober hingga bulan November. Perjalanan penangkapan dimulai dari perairan bearing yang dikenal sebagai salah satu wilayah paling ganas di muka bumi. Di tempat ini, angin bisa mencapai lebih dari 60 knot dengan gelombang setinggi 15 hingga 50 ft. Laut Bering yang merupakan perbatasan alami antara Luia dan Alaska adalah salah satu dari sedikit perairan yang menampakkan wajah brutalnya hampir sepanjang tahun. Saat tiba musim gugur, suhu air bisa turun drastis hingga mendekati titik beku. Angin yang menyapu keras menciptakan gelombang yang bukan hanya menghantam lambung kapal, tetapi juga meruntuhkan semangat siapapun yang tidak bermental baja. Dan dalam suasana seperti inilah para nelayan Alaska berangkat. Mereka meninggalkan keluarga, kenyamanan rumah, dan menghadapi risiko nyata yang mengerikan. 

Beberapa dari mereka bahkan tidak pernah kembali ke rumah. Nama mereka kadang diabadikan dalam kapal baru atau sekedar diingat dalam pertemuan tahunan awak. Statistik menunjukkan bahwa tempat ini menjadi ladang 300 kematian per 100.000 pekerja per tahun dengan fatalitas mencapai satu nelayan per minggu dan cedera hampir 100% di antara awak. Meski mereka telah mengenakan pakaian penyelamat dan pelatihan, cuaca ekstrem seperti badai lepas pantai dan suhu di bawah nol tetap menimbulkan risiko besar. Banyak kapal yang kehilangan orang-orangnya. Terkadang sebagian dari mereka jatuh ke laut dengan suhu air yang sedingin kematian. Maka meski pelampung telah dilempar, dalam waktu hitungan menit, tubuh mereka mulai mati rasa. 

Kemudian dalam waktu 10 menit, kebanyakan tidak bergerak lagi. Tubuh mereka tenggelam dalam keheningan karena laut tidak memberi waktu untuk menyelamatkan siapun. Ditambah lagi karena harus berpacu dengan waktu, seluruh kru kapal harus bekerja nyaris 24 jam sehari. Mereka tidur hanya sekitar 3 hingga 4 jam dengan shif bergiliran. Saat satu siif beristirahat, maka Sif yang lain harus menarik pot, menyortir kepiting, mengganti umpan, dan menjatuhkan kembali pot ke dasar laut. Jika di daratan musim panen dianggap sebagai sebuah perayaan, maka di lautan musim itu adalah perang melawan waktu, melawan cuaca, dan terkadang melawan nasib buruk. Kendati demikian, bagi banyak awak, risiko itu dianggap sebanding dengan cuan besar dalam waktu singkat. Gaji yang dihasilkan oleh para kru sangat tergantung pada hasil tangkapan. Mereka menganut sistem cruiser yang berarti mereka tidak digaji tetap, namun mendapat bagian dari keuntungan bersih setelah dipotong biaya operasional kapal. Untuk kapal sukses, seorang awak kapal bisa menghasilkan 20 hingga.000 atau sekitar Rp800 juta hanya dalam beberapa minggu musim tangkap. Namun begitu, angka ini tidaklah pasti. Sebab jika hasil tangkapan sangat buruk, gaji mereka bisa jauh di bawah itu. 

Kapal penangkap kepiting Raja Alaska bukan kapal nelayan biasa. Rata-rata panjangnya mencapai antara 30 hingga 45 m. Terbuat dari baja tebal dan dirancang khusus untuk menghadapi gelombang setinggi rumah. Lambung kapal dibuat bulat dan dalam untuk stabilitas maksimal dengan dek terbuka yang disiapkan sebagai pabrik terapung. Tempat pot baja disusun seperti tembok perang. Senjata utama dalam perburuan kepiting ini adalah port. Kotak logam besar berbentuk kubus kira-kira sebesar meja makan dengan berat dalam kondisi kosong mencapai 300 hingga 400 kg atau hampir 1 ton jika terisi penuh dengan kepiting. Pot ini terbuat dari kerangka besi yang dilapisi kawat baja dengan satu atau dua pintu masuk di sisi bawah. Di dalamnya dipasang dengan umpan. Biasanya berupa potongan ikan hering, kot atau makarel yang telah dibusukkan agar mengeluarkan aroma kuat. Setiap pot diikat dengan tali sepanjang ratusan meter dengan ujung yang diberi pelampung berwarna terang dan bendera penanda serta nomor kapal. 

Satu kapal bisa membawa 100 hingga 300 pot dalam sekali pelayaran. Dan setiap pot memiliki identitas dan kehilangan satu saja bisa berarti kerugian ribuan dolar. Ketika pot dijatuhkan ke dasar laut dengan kedalaman sekitar 150 hingga 400 m, kepiting akan merayap masuk karena tertarik oleh bau umpan. Menarik pot dari laut dalam bukanlah pekerjaan tangan manusia. Pot yang penuh bisa seberat 700 hingga 1000 kg. Untuk itu, kapal dilengkapi dengan keren hidrolik dan katrol besar yang digerakkan oleh mesin bertekanan tinggi. Setiap tahun Departemen Perikanan Alaska bersama ilmuwan dan Otoritas Perikanan Federal menetapkan musim penangkapan untuk setiap jenis kepiting. Seperti yang telah dijelaskan, musim penangkapan kepiting Raja Alaska biasanya dimulai pada pertengahan Oktober dan hanya berlangsung hingga awal November atau hanya sekitar 2 hingga 4 minggu. Waktu singkat ini bukan hanya karena keterbatasan alat atau cuaca saja, tetapi karena perlindungan populasi. Maksudnya jika kepiting ditangkap di luar musim ketika mereka sedang bereproduksi atau bermigrasi. maka populasi tahun depan bisa lenyap. Maka waktu ini adalah satu-satunya kesempatan bagi ratusan kapal untuk bergerak. Kepiting Raja Alaska memiliki siklus reproduksi yang lambat. Betina hanya bertelur sekali dalam setahun dan jumlah telurnya bisa mencapai sekitar 100.000 butir. Tetapi dari ratusan ribu itu hanya sebagian kecil yang bisa bertahan hidup. Anak-anak kepiting yang baru menetas berbentuk seperti larva kecil transparan yang melayang-layang di arus laut. Mereka menjadi makanan plantonik bagi banyak spesies lain. Dan dengan begitu maka hanya yang cukup kuat dan cukup beruntung bisa tumbuh menjadi remaja. Mengganti cangkang berkali-kali dan akhirnya menjadi dewasa setelah 4 hingga 6 tahun. 

Inilah alasan kenapa populasi kepiting Raja Alaska sangat sensitif. Penangkapan berlebihan akan menghancurkan generasi masa depan. Dan karena itu hanya jantan dewasa yang boleh untuk ditangkap. Betina dan jantan kecil wajib dikembalikan ke laut dalam kondisi masih hidup. Dan inilah peraturan ketat yang dijaga dengan sanksi berat oleh otoritas di Alaska.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan