Jagung Sadesahe Air Bikuk Diserang Hama Ulat Grayak
Pertumbuhan jagung program Sadesahe Desa Air Bikuk terlihat mulai tumbuh dengan baik setelah diserang hama ulat daun.-Dedi Sumanto-Radar Mukomuko
koranrm.id - Jagung program Satu Desa Satu Hektar (Sadesahe) Desa Air Bikuk Kecamatan Pondok Suguh diserang hama jenis ulat grayak atau ulat daun. Meskipun demikian, namun Pemdes Air Bikuk tetap optimis tanaman jagung dengan luas kurang lebih 1 Ha tersebut, tetap bisa berhasil dengan mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Salah satu upaya yang mereka lakukan mengatasi hama yang menyerang tanaman jagung tersebut, tempo hari mereka dan semua jajaran pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) selaku pengelola program ini, turun bersama-sama untuk menyemprot tanaman. Sehingga sekarang tanaman jagung tersebut kembali terlihat segar seperti pertumbuhan semula.
Kepala Desa (Kades) Air Bikuk, Aleston, saat dihubungi mengatakan, salah atau tantangan berat yang tengah mereka hadapi dalam menggarap Sadesahe jagung ini adalah hama ulat Grayak. Sebab, satu hari saja mereka tidak turun melihat tanaman jagung Sadesahe ini, sudah diserang hama ulat Grayak. Tapi serangan hama pertama ini sekarang sudah mereka atasi dengan cara semua tanaman diseprot dengan obat khusus untuk mengatasi hama ulat Grayak.
"Ya, tantangan terberat dalam merawat jagung program Sadesahe yang sudah kita temui sekarang ini adalah hama ulat Grayak atau ulat daun. Untuk hama ini sekarang sudah bisa kita atasi. Kita hafal kedepan tidak ada lagi haka seruta yang menyerang tanaman jagung tersebut," kaya Aleston Rabu,(15/10).
Lanjutnya, untuk hama monyet untuk sementara ini belum ada muncul. Tapi, untuk mengatasi hama monyet, mereka sudah menetapkan jadwal, setiap hari salah satu pengelola harus ada yang stan by di lokasi secara bergantian. Dengan cara ini mudah-mudahan kedepan tidak ada hama jenis monyet yang menyerang tanaman jagung Sadesahe ini. Meskipun sudah diserang hama ulat Grayak atau ulat daun. Namun, mereka tetap optimis. hasil panen jagung dengan luas 1 Ha ini setidaknya bisa mendapatkan hasil tidak kurang dari 8 ton.
"Untuk hama lain selain ulat grayak belum ada. Kalau melihat perkembangan tanaman jagung yang sudah kita tanam sekarang. Kita cukup optimis bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal. Dimana target panen Januari 2026 mendatang," imbuhnya.