Baru Segini Pembangunan Jembatan Darurat Akses Pertanian Talang Buai
Jembatan: Proses pembangunan jembatan darurat akses pertanian di desa talang buai--
KORAN DIGITAL RM - Ada yang masih ingat jembatan akses pertanian di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya yang jebol akibat hantaman banjir pada tanggal 20 Februari 2024 lalu? Sekarang jembatan darurat yang dibangun oleh Dinas PUPR itu masih dalam proses pengerjaan. Sejauh ini pengerjaan jembatan tersebut masih seputar pembangunan pondasi. Dan pengerjaannya baru selesai lebih kurang sekitar 40 persen. Tim teknis dan semua tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan itu, berupaya melakukan percepat. Bagiamana pembangunan jembatan darurat tersebut bisa selesai dalam waktu dekat ini. Sehingga akses angkutan hasil pertanian bidang kelapa sawit bisa lancar seperti semulanya.
Para petani di Desa Talang Buai sangat berharap pembangunan jembatan darurat itu bisa dipercepat. Karena kondisi Jalan darurat yang dibuka oleh pihak Pemdes Talang Buai kemarin, tanjakannya cukup tinggi. Kalau musim kemarau kendaraan pelangsir sawit hanya bisa membawa muatan paling banyak 600 Kilogram. Kalau musim hujan mutannya harus di bawah 500 Kilogram. Dengan begitu, imbasnya langsung dirasakan oleh para petani. Karana ada potongan harga biaya langsir. Sementara petani Talang Buai yang melintas dan mengeluarkan hasil panen sawit di Jembatan itu hampir lebih dari 50 persen. Jembatan pertanian itu memang vital, dan sangat dibutuhkan para petani untuk mengeluarkan hasil panen sawit. Dan hasil panen padi juga melintas di jembatan tersebut.
BACA JUGA:Tak Hanya Baik Untuk Kesehatan, Kurma Juga Baik Untuk Kehamilan, Simak Penjelasannya
Salah satu petani sawit Desa Talang Buai, Samson menuturkan, sebagai petani sawit yang melintasi jembatan yang jebol ini memang merasa kewalahan. Selain imbas potongan harga penjualan sawit. Sepeda motor pun melintas di Jalan darurat ini harus didorong. Ia sebagai pengguna Jalan yang melintas hampir setiap pagi dan sore sangat berharap. Jembatan darurat yang dibangun pihak Dinas PUPR ini segera selesai. Selain itu, akhir tahun nanti jembatan itu dibangun secara permanen. Sekarang inikan baru darurat dan bersifat sementara. "Kalau bisa jembatan darurat ini selesai sesuai dengan rencana. Karena sebentar lagi petani sawah juga mau panen. Dan mengeluarkan hasil panen melintas di jembatan ini. Kita berharap akhir tahun ini jembatan itu bisa dibangun permanen," tuturnya.
BACA JUGA:Disperindag Gelar Pasar Murah di Kecamatan Lubuk Pinang
Untuk diketahui, jembatan akses keluar hasil pertanian tersebut dibangun melalui program PNPM-FISEW sekitar tahun 2010 yang lalu. Jembatan plat deker tersebut pertama jebol pada Juli tahun 2021 lalu. Pada saat itu tidak ada tanggap darurat dari pemerintah daerah. Sehingga warga setempat langsung berinisiatif turun melakukan gotong royong membuat jembatan darurat dari batang kelapa. Lebih kurang sekitar 2 tahun Jembatan akses pertanian tersebut tak kunjung dibangun. Sehingga jembatan darurat yang dibangun masyarakat itu kembali jebol akibat hantaman banjir tanggal 20 Februari 2024 lalu. Karena kerusakan jembatan itu sudah cukup lebar dan parah. Masyarakat setempat sudah tidak sanggup gotong royong. Mereka berharap pemerintah hadir untuk membangun jembatan tersebut.*