PHK Massa Disorot: “Menaker Tahan Data, Demi Jaga Optimisme Publik?

PHK Massa Disorot “Menaker Tahan Data, Demi Jaga Optimisme Publik--screenshot dari web.

KORANRM.ID - Apa yang Terjadi?

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menghantam sektor padat karya seperti tekstil, sepatu, dan elektronik. Ironisnya, alih-alih mengungkapkan angka resmi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah justru mempertimbangkan menahan publikasi data PHK untuk “menjaga optimisme publik.”

Pernyataan ini sontak viral dan menuai gelombang kritik tajam di media sosial. Tagar #PHKMassal dan #TransparansiData bahkan sempat trending di platform X.

Data & Fakta

Lonjakan PHK (Jan–Juni 2025):

Sektor Jumlah PHK (estimasi)

Tekstil 22.500 pekerja

Alas Kaki 10.700 pekerja

Elektronik 5.300 pekerja

Ritel         3.200 pekerja

Total ~      41.700 pekerja

Sumber: estimasi dari Serikat Pekerja, Apindo, dan data industri lokal.

Mengapa Pernyataan Menaker Menuai Kontroversi?

Dalam sebuah konferensi pers, Menaker menyatakan:

“Data PHK memang kami pegang, tapi kami akan melihat dulu apakah ini perlu disampaikan agar tidak menimbulkan keresahan yang berlebihan di masyarakat.”

Kritikus menilai ini sebagai upaya mengaburkan realita dan memperburuk kepercayaan publik.

Psikolog menyebut upaya menyembunyikan data justru dapat menimbulkan kecemasan baru, terutama di kalangan pekerja muda.

Apa Kata Pekerja dan Pengusaha?

Lina (28), eks pekerja pabrik garmen di Karawang:

“Kami sudah dirumahkan 2 bulan tanpa kepastian. Sekarang dengar pemerintah enggan jujur soal data, kami merasa diabaikan.”

Rudi (Apindo Jabar):

“Kalau datanya transparan, kami bisa buat roadmap bersama. Tanpa data, susah atur strategi perlindungan kerja.”

Kenapa Ini Penting untuk Kamu?

Jika kamu pekerja formal, pahami hak pesangon & proses PHK yang sah.

Bila bekerja di sektor padat karya, siapkan plan B finansial.

Untuk UMKM & HR, mulai review kontrak dan re-skilling tim.

Solusi & Harapan

Pemerintah kini didesak:

Membuka data PHK secara berkala (tanpa menunggu “keresahan”).

Memberi jaminan pelatihan ulang (reskilling) berbasis digital & kebutuhan industri.

Mengaktifkan kembali insentif bagi perusahaan yang menahan PHK.

Suara Publik (X / TikTok)

@rakyatintelek:

“Kalau datanya ditahan, apa bedanya ini dengan zaman otoriter?”

@HRdailyID:

“Kami di HR butuh transparansi. Kami juga ingin jaga optimisme, tapi berdasar data.”


PHK Massa Disorot “Menaker Tahan Data, Demi Jaga Optimisme Publik--screenshot dari web.

Tips Bagi Pekerja Menghadapi Ketidakpastian:

Pelajari keahlian baru via platform gratis seperti Kartu Prakerja, Coursera, dan Skillshare

Simpan dokumen kerja: kontrak, slip gaji, email komunikasi

Jalin komunitas kerja (Telegram/WA grup pekerja sektor)

Kelola keuangan: kurangi cicilan, prioritaskan dana darurat

Kesimpulan:

Pernyataan Menaker soal “menahan data PHK” memantik diskusi penting soal transparansi, kepercayaan publik, dan masa depan perlindungan tenaga kerja.

Tanpa data terbuka, strategi pemulihan bisa meleset. Justru dengan keterbukaan, masyarakat bisa lebih siap menghadapi realita.

???? Punya Pengalaman PHK atau Dirumahkan?

???? Tulis pengalaman kamu di kolom komentar.

???? Ayo viralkan dengan tagar #PHKMassal #ButuhTransparansi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan