Outback, Kawasan Terluas Benua Australia yang Hanya Dihuni Aborigin

Outback, Kawasan Terluas Benua Australia yang Hanya Dihuni Aborigin.--Radar Mukomuko

koranrm.id - Australia adalah benua terkecil dan sekaligus merupakan salah satu negara terbesar di dunia. Australia adalah satu-satunya negara di dunia yang mencakup seluruh benua. Dilansir dari channel youtube Doczon. Negara ini terletak di antara Samudra Pasifik dan Hindia di belahan bumi selatan dengan daratan yang terbentang dari Barat ke Timur sepanjang hampir 4.000 KM. 

Kemudian dari semenanjung kepyok di timur laut hingga Tanjung Wilson di Tenggara yang membentang hampir 3.200 KM. Di selatan yuridiksi Australia terbentang sejauh 500 km hingga ujung selatan Pulau Tasmania. Kemudian di utara negara ini meluas hingga Pantai Selatan Papua Nugini. Australia adalah benua yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki banyak lahan subur. Kendati demikian lebih dari sepertiga wilayah Australia merupakan gurun pasir yang disebut dengan outback. 

BACA JUGA:Tersisa 2 Desa di Kecamatan Ponsu Belum Musdes Perencanaan TA 2026

Itulah sebabnya sebagian besar kota dan peternakan di Australia terletak di barat daya dan Tenggara yang memiliki iklim lebih nyaman. Wilayah outback Australia adalah daerah pedalaman yang luas dan mencakup sebagian besar benua ini. Kendati demikian wilayah batasan outback tidak terdefinisi dengan jelas. Secara geografis outback umumnya merujuk pada daerah pedalaman yang terpencil. 

Padang gurun dan jarang dihuni luas wilayah outback dapat bervariasi tergantung pada definisi yang digunakan. Sebagai gambaran umum, wilayah outback meliputi sekitar 70 hingga 80% dari total luas daratan Australia.

Di mana Australia sendiri memiliki luas sekitar 7.682.300 km2. Dengan demikian luas area outback dapat mencakup sekitar 5 hingga 6 juta km. 

Australia dikenal dengan ciri khasnya yang unik. Seperti padang gurun tanah tandus serta iklim yang sangat keras. Padang gurun meliputi sebagian besar wilayah pedalaman Australia yang memiliki sedikit vegetasi. Kondisi tanah yang keras serta cuaca kering serta panas di beberapa daerahnya. Iklim di kawasan outback juga sangat bervariasi mulai dari musim panas yang sangat panas hingga musim dingin yang sangat ekstrem. Curah hujan yang rendah menjadi ciri khasnya dan membuatnya menjadi daerah yang keras untuk bertahan hidup. 

BACA JUGA:Setelah Genjatan Senjaya Iran Tetap Berdiri Kokoh dan Semakin Digdaya

Namun demikian meski memiliki kondisi yang sangat keras, odback memiliki beragam satwa yang unik yang telah beradaptasi dengan baik. Beberapa hewan seperti kanguru, emu, dinggo dan reptil-reptil seperti ular dan kadal bisa ditemukan di daerah ini. Meski merupakan sepertiga dari seluruh luas daratan Australia. 

Outback adalah area yang tidak berpenghuni, alasan mengapa sebagian besar penduduk Australia tidak tinggal di outback karena kondisi lingkungannya yang sangat keras termasuk iklim ekstrem dengan suhu yang sangat panas. Cuaca hujan yang rendah serta akses yang terbatas terhadap air bersih.

Hal ini membuat daerah outback sulit untuk ditinggali dalam jangka waktu yang lama. Selain itu outback juga tidak memiliki ketersediaan tanah subur serta infrastruktur yang memadai. Keterbatasan ini membuat sulitnya kehidupan di daerah tersebut.

Secara keberlanjutan outback juga terkenal dengan jarak yang jauh antara satu tempat dan tempat lainnya. Pemukiman atau kota-kota yang terdapat di kawasan ini berjarak ratusan hingga ribuan km. 

Hal ini membuat akses terhadap layanan fasilitas dan komunitas menjadi sangat sulit. Di sisi lain, aktivitas ekonomi utama seperti pertanian yang menguntungkan industri dan pusat-pusat bisnis lebih terpusat di wilayah-wilayah Metropolitan atau kota-kota besar seperti Sydney, Melbourne dan Brisb. 

BACA JUGA:Iran dan Israel: Dua Kutub Konflik Geopolitik Abad ke-21

Kendati dihindari oleh sebagian besar penduduk Australia bukan berarti bahwa outback tidak memiliki penduduk sama sekali. Sebab faktanya kawasan outback menjadi rumah bagi suku Aborigin. Di kawasan ini, suku Aborigin dapat menjalani kehidupan sesuai budayanya. Beberapa komunitas AB Jin masih menjaga gaya hidup tradisional. Tetapi kebanyakan dari mereka juga lebih cenderung hidup di daerah yang memiliki akses lebih baik terhadap layanan dasar, seperti kesehatan dan pendidikan. 

Suku Aborigin memiliki sejarah panjang dalam menjalani kehidupan di wilayah outback Australia. Kehidupan tradisional mereka di daerah pedalaman ini sangat tergantung pada alam, siklus musim serta pengetahuan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang sumber daya alam, tanaman, obat cara berburu dan memanfaatkan air di kawasan outback. 

Dimana pengetahuan ini sangat penting untuk bertahan hidup di lingkungan yang sangat keras serta tandus. Bahkan beberapa kelompok Aborigin masih menjalani hidup secara nomaden, bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam pencarian sumber daya alam, seperti makanan, air dan bahan-bahan untuk keperluan sehari-hari mereka.

BACA JUGA:Strategi Intelijen Israel Melawan Program Nuklir Iran

Kendati demikian, saat ini sebagian besar komunitas Aborigin di kawasan outback telah mengalami perubahan besar karena modernisasi dan interaksi dengan budaya barat. Beberapa dari mereka masih menjaga gaya hidup tradisional sementara yang lain telah beralih ke gaya hidup yang lebih modern dengan pekerjaan serta kegiatan yang berbeda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan