Daun Jambu Biji, Sudah Teruji Cara Alami Mengatasi Mencret

Daun Jambu Biji, Sudah Teruji Cara Alami Mengatasi Mencret--screenshot dari web.

KORANRM.ID - Di tengah modernisasi yang melaju tanpa henti, masyarakat Indonesia tetap memelihara hubungan erat dengan alam. 

Di banyak pelosok desa, pengetahuan tentang tanaman obat diwariskan dari generasi ke generasi. 

Salah satu pengetahuan tradisional yang masih dijaga hingga kini adalah penggunaan daun jambu biji sebagai penawar alami untuk mencret atau diare. 

Ramuan ini bukan sekadar mitos atau cerita warung kopi, melainkan telah mendapat pengakuan dari berbagai penelitian ilmiah sebagai solusi efektif dan aman.

Carananya siapkan air  2 gelas dan daun jambu biji lebih kurang 5 hingga 7 pucuk setelah direbus  hingga air jadi 1 gelas, lalu didinginkan  dan diminumkan pada  anak atau cucunya yang  sedang mengalami mencret. 

Walaupun kehidupan didesa Tidak ada klinik modern , tetapi mereka tidak panik. Daun jambu biji yang tumbuh lebat di pekarangan menjadi andalan pertama sebelum memilih rujukan medis yang lebih jauh.

Daun jambu biji (Psidium guajava L.), khususnya yang masih muda, mengandung senyawa aktif seperti tanin, flavonoid, dan saponin. 

BACA JUGA:Kunyit Asam Ramuan Sehat untuk Perempuan

Ketiganya memiliki sifat antimikroba dan astringen, yang bekerja efektif melawan bakteri penyebab diare serta membantu mengeraskan feses. 

Dalam dunia farmakologi modern, tanin dikenal mampu mengecilkan pori-pori selaput lendir di saluran pencernaan, sehingga mengurangi sekresi cairan berlebih yang menjadi salah satu penyebab utama mencret.

Tidak hanya di Indonesia, penggunaan daun jambu biji sebagai pengobatan diare juga dikenal luas di negara-negara tropis lain seperti India, Filipina, dan Brasil. Banyak masyarakat adat di wilayah-wilayah tersebut mempercayakan kesehatan keluarga mereka pada tumbuhan yang tumbuh di sekitar rumah. Yang menarik, pendekatan mereka ternyata mendapat dukungan dari dunia medis modern.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology tahun 2008 mengungkap bahwa ekstrak daun jambu biji menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai bakteri penyebab diare, seperti Escherichia coli, ‘Shigella dysenteriae’, dan ‘Salmonella typhi’. 

Penelitian lain dari ‘Asian Pacific Journal of Tropical Medicine’ juga menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji pada tikus yang diinduksi diare mampu mengurangi frekuensi buang air besar secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Di tingkat praktis, pengolahan daun jambu biji untuk mengatasi mencret sangatlah sederhana. Cukup ambil lima hingga tujuh lembar daun muda yang segar, cuci bersih, lalu rebus dalam dua gelas air hingga tersisa setengahnya. 

Setelah dingin, air rebusan ini bisa diminum dua kali sehari. Rasanya sedikit sepat dan pahit, namun efeknya kerap terasa hanya dalam beberapa jam. 

Beberapa orang juga menambahkan sejumput garam atau madu agar lebih mudah dikonsumsi oleh anak-anak.

Masyarakat urban, yang kini semakin sadar akan bahaya ketergantungan obat kimia, mulai melirik kembali pengobatan tradisional seperti ini. 

Di beberapa kota besar, daun jambu biji mulai dijual dalam bentuk kering, dikemas dalam kantong teh siap seduh. Bahkan industri herbal telah mengemasnya dalam bentuk kapsul atau tablet, memudahkan konsumsi bagi mereka yang tidak terbiasa dengan rasa pahit.

Namun penting untuk dicatat bahwa pengobatan dengan daun jambu biji sebaiknya dilakukan pada kasus mencret ringan hingga sedang. 

Bila disertai gejala dehidrasi berat, demam tinggi, atau darah dalam feses, maka pertolongan medis tetap menjadi prioritas utama. 

Daun jambu biji bersifat sebagai terapi pendamping, bukan pengganti total layanan kesehatan profesional.(aka)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan