LAZISNU Siap Tampung dan Salurkan Bantuan Korban Banjir Sumbar
LAZISNU Siap Tampung dan Salurkan Bantuan Korban Banjir Sumbar --
KORAN DIGITAL RM - Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Mukomuko, tidak menghimpun bantuan untuk korban banjir di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hal tersebut karena belum ada instruksi dari LAZISNU pusat. Selain itu, LAZISNU Mukomuko juga memiliki program menyambut bulan suci Ramadhan.
"Kami dari LAZISNU belum menghimpun bantuan untuk korban banjir Sumbar. Karena memang belum ada petunjuk untuk itu," ujar ketua LAZISNU PCNU Mukomuko, Wahid Nursodiq, Senin 11 Maret 2024.
BACA JUGA:Masuk Ramadhan, Meriam Lodong Berdentuman
Disampaikan Wahid Nursodiq, LAZISNU Mukomuko siap menampung dan menyalurkan bantuan jika ada masyarakat yang menghimpun. Pria yang akrab disapa Pak kyai, tersebut mengatakan, jika ada masyarakat yang menyalurkan bantuan korban banjir Sumbar, akan disalurkan melalui PCNU LAZISNU Pesisir Selatan.
"Kalau ada yang menyalurkan bantuan lewat kami. Akan kami saluran ke LAZISNU PBNU Pesisir Selatan," tambah pak kyai.
Dikatakan Wahid, menghimpun bantuan, merupakan salah satu program LAZISNU, secara nasional. Namun demikian, penggalangan dana, tidak dilakukan secara sembarangan. Dengan kata lain, tidak bisa dilakukan sembarangan. Tapi harus ada instruksi dari pusat.
"Penggalangan dana tidak boleh sembarangan. Kalau tidak ada perintah, kami nggak berani melakukannya," ungkap Wahid.
BACA JUGA:5 Amalan Nabi Muhammad Di Malam Pertama Ramadhan No 4 Yang Paling Mudah, Tapi Paling Malas
Begitu juga dengan teknis penyaluran, tidak sembarangan. Harus mengikuti petunjuk dari pusat.
"Intinya, pengurus LAZISNU tidak bergerak sendiri, tapi terstruktur," demikian Wahid Nursodiq.
Banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Sumatra Barat sejak Kamis (7/3) telah menelan korban jiwa sebanyak 19 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan 7 orang hilang.
Berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) BNPB Sumatera Barat, wilayah Kota Padang sebanyak 10.150 Kepala Keluarga (KK) atau 35.299 jiwa terdampak. Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 16 jiwa meninggal, 7 jiwa hilang, dan 25.794 KK terdampak banjir. Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 3 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan sebanyak 800 KK / 2958 jiwa terdampak. Kota Solok sebanyak 238 KK / 813 jiwa terdampak. Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 24 KK /100 jiwa terdampak. Kabupaten Agam sebanyak 36 KK / 144 jiwa terdampak. Kabupaten Solok sebanyak 10 KK terdampak. Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 31 KK terdampak, dan Kabupaten Pasaman sebanyak 191 KK terdampak.
Dampak kejadian banjir dan longsor memaksa warga untuk mengungsi. Di wilayah Kota Padang sebanyak 3.734 jiwa mengungsi, Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 29.483 KK / 76.178 jiwa mengungsi, dan Kabupaten Agam sebanyak 49 KK / 209 jiwa mengungsi.