Lahan Kering, Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah Menanam Sayuran
Perkarang rumah warga yang dimanfaatkan untuk menanam sayur-sayuran.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM – Karena musim kemarau berkepanjangan sejak beberapa bulan terakhir, mayoritas petani di Kecamatan Lubuk Pinang tidak menggarap lahan. Terlebih pintu air Daerah Irigasi (DI) Kiri sedang di tutup. Sehingga tidak ada air untuk lahan persawahan. Dengan kondisi seperti itu, beberapa warga yang biasa bertani dilahan persawahan sekarang mengandalkan pekarangan rumah untuk dijadikan tempat menanam sayuran. Terutama mereka yang sumur rumahnya menggunakan sumur bor. Sebab air dari sumur bor saat kemarau masih tersedia untuk kebutuhan tanaman mereka.
Kasma, salah seorang warga Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang, yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran saat musim kemarau. Ia mengatakan, memang sejak musim kemarau beberapa bulan lalu, tidak ada air di lahan sawahnya. Sehingga lahan persawahan hanya dibiarkan begitu saja. Pasalnya jika dipaksanakan untuk menanam tanaman holtikultura, pasti tanaman itu tidak akan hidup. Maka dari pada dipaksanakan dan menghabiskan modal lebih baik tidak ditanam sama sekali.
BACA JUGA:Debut Timnas di Ajang Piala Dunia, Hasilnya Belum Membuaskan
“Beberapa bulan ini tidak ada air di sawah, baik air dari sumur maupun air dari irigasi karena sedang dilakukan pengeringan,”ujarnya.
Lanjutnya, oleh sebab itu ia berinisiatif memanfaatkan pekarangan sekitar rumau untuk menanam sayuran. Sebab di samping dan belakang rumah masih tersisa sedikit tanah kosong. Selain itu, ketersediaan air di rumahnya juga masih cukup selama kemarau. Pasalnya menggunakan sumur bor dengan kedalaman puluhan meter. Adapun yang pernah ditanam, yaitu sayuran kangkung dan kacang panjang.
“Menanam sayuran dipekarangan rumah sebenarnya hanya alternatif terakhir karena di sawah tidak ada air,”katanya.
Masih Kasma, selama musim kemarau berlangsung setidaknya sudah pernah beberapa kali panen sayuran dipekarangan rumah. Sebab tanaman kangkung dan kacang panjang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk panen.
Adapun hasil panennya cukup lumayan, walaupun memang tidak semaksimal ketika sedang tidak kemarau. Sebab pada musim kemarau sayuran harus sering disiram dan dipupuk. Jika tidak disiram tentu akan cepat layu bakhan mati.
“Kalau hasilnya lumayan, namun tentu tidak semaksimal menanam di sawah dengan ketersediaan air yang melimpah,”demikian Kasma.*