Dibalik Layar Latihan Keras Megawati Hangestri di Klub Korea

Dibalik Layar Latihan Keras Megawati Hangestri di Klub Korea--screenshot dari web.

KORANRM.ID - Megawati Hangestri Pertiwi, nama yang semakin bersinar di dunia voli internasional, adalah salah satu atlet kebanggaan Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi luar biasa di luar negeri. Lahir pada 20 September 1999, Megawati kini menjadi sorotan publik usai bergabung dengan klub voli Korea Selatan, Daejeon CheongKwanJang Red Sparks, yang berkompetisi di Liga Voli Wanita Korea atau V-League.

Namun, di balik sorotan kamera dan gemuruh sorak penonton, terdapat perjuangan yang tidak ringan. Artikel ini mengajak kita melihat lebih dalam bagaimana latihan keras, disiplin tinggi, dan adaptasi budaya menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Megawati di Korea Selatan.

Di Korea Selatan, dunia olahraga dikenal dengan sistem latihan yang sangat disiplin dan intens. Megawati harus menyesuaikan diri dengan rutinitas baru yang jauh lebih padat dibandingkan saat bermain di Indonesia. Latihan dimulai sejak pagi hari dengan sesi pemanasan, penguatan fisik, dan latihan teknik hingga malam hari.

Setiap sesi latihan dirancang secara sistematis oleh pelatih klub dengan durasi sekitar 6 hingga 8 jam sehari. Fokus latihan mencakup ketahanan fisik, koordinasi tim, kecepatan reaksi, serta evaluasi teknik spike dan block yang menjadi keunggulan Megawati. Bahkan setelah latihan resmi selesai, para pemain termasuk Megawati sering melakukan latihan tambahan secara mandiri demi meningkatkan kemampuan individu.

BACA JUGA:Megawati Hangestri dan Kiprahnya di V-League Korea, Sebuah Kisah Inspiratif dari Tanah Air

“Di Korea, semua serba cepat dan disiplin. Jadwal latihan sangat padat, dan tidak ada toleransi untuk keterlambatan. Tapi justru di situ saya belajar untuk lebih menghargai waktu dan kerja keras,” ungkap Megawati dalam sebuah wawancara.

Tantangan lain yang harus dihadapi Megawati adalah adaptasi dengan budaya Korea yang sangat berbeda. Dari cara berkomunikasi, etika tim, hingga makanan, semuanya menjadi pengalaman baru bagi atlet asal Jember ini.

Salah satu tantangan utama adalah bahasa. Meski sebagian rekan satu tim dan pelatih menggunakan bahasa Inggris dasar, Megawati tetap berupaya belajar bahasa Korea agar komunikasi di lapangan lebih efektif. Bahkan, ia kini mulai mampu memahami instruksi pelatih dalam bahasa Korea serta membangun hubungan yang lebih akrab dengan rekan satu timnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, ia juga belajar beradaptasi dengan budaya Korea yang menjunjung tinggi rasa hormat kepada senior dan pelatih. Sikap rendah hati dan cepat belajar membuat Megawati diterima dengan baik di lingkungan klubnya.

Menjadi atlet profesional di Korea berarti Megawati juga harus mengikuti pola makan yang ketat demi menjaga performa di lapangan. Tim nutrisi dari Red Sparks memberikan panduan ketat terkait konsumsi makanan harian, termasuk larangan makanan tinggi gula dan lemak.

Menu harian para pemain difokuskan pada makanan tinggi protein, rendah karbohidrat sederhana, serta konsumsi suplemen yang mendukung pemulihan otot. Meski awalnya sulit beradaptasi dengan cita rasa masakan Korea, Megawati kini mulai terbiasa dengan kimchi, sup hangat, dan nasi dengan lauk sehat lainnya.

“Saya memang kangen masakan Indonesia, apalagi sambal. Tapi demi performa terbaik, saya harus belajar menikmati apa yang ada di sini,” ujarnya sambil tersenyum.

Selain fisik, aspek mental juga menjadi perhatian serius dalam sistem pelatihan di Korea. Klub Red Sparks menyediakan psikolog olahraga yang membantu para pemain dalam menjaga fokus, mengelola tekanan saat bertanding, dan menjaga motivasi.

Megawati mengikuti sesi pelatihan mental secara rutin untuk menguatkan daya tahan emosionalnya, terutama saat menghadapi pertandingan penting atau tekanan publik. Ia juga terbiasa dengan penggunaan teknologi analisis performa, seperti video review pertandingan, sensor gerak, hingga pelatihan visualisasi agar strategi permainan semakin tajam.

Performa Megawati yang konsisten menjadikannya andalan tim Red Sparks, terutama dalam hal serangan dan block. Ia bahkan sempat menjadi salah satu top scorer dalam beberapa pertandingan V-League musim 2023–2024. Keberhasilan ini tak hanya membuatnya disegani di Korea, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak atlet muda di Indonesia.

BACA JUGA:Pemain Voli Megawati Hangestri Torehkan Sejarah di Korea. Prestasi Membanggakan dari Tanah Air

Kehadirannya di kancah internasional membuka mata banyak pihak tentang potensi besar atlet Indonesia. Lebih dari itu, Megawati membuktikan bahwa dengan kerja keras, kedisiplinan, dan semangat belajar tinggi, atlet Indonesia bisa bersaing di level dunia.

Di tengah kesibukannya, Megawati tak lupa berbagi semangat kepada generasi muda. Ia sering memberikan pesan kepada para atlet muda di tanah air untuk tidak cepat puas dan terus mengasah kemampuan.

“Latihan keras memang berat, tapi hasilnya akan sebanding dengan usaha kita. Jangan takut bermimpi besar, dan jangan ragu untuk mencoba tantangan baru,” pesan Megawati dalam salah satu unggahan media sosialnya.

Kisah Megawati Hangestri di Korea Selatan bukan hanya cerita tentang seorang atlet yang sukses bermain di luar negeri. Ini adalah cerminan dari perjuangan, adaptasi, dan semangat pantang menyerah yang layak menjadi inspirasi nasional.

Melalui kerja kerasnya di balik layar, Megawati telah membuktikan bahwa dengan tekad dan dedikasi tinggi, atlet Indonesia mampu bersinar di panggung dunia. Perjalanannya bersama Red Sparks menjadi bukti nyata bahwa prestasi tak datang secara instan, melainkan hasil dari latihan keras yang konsisten dan semangat untuk terus berkembang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan