BPS Mukomuko Rilis Data Mei 2025: Daerah Alami Deflasi, Komoditas Pangan Jadi Penyumbang Utama

BPS Mukomuko Rilis Data Mei 2025: Daerah Alami Deflasi, Komoditas Pangan Jadi Penyumbang Utama--Radar Mukomuko
koranrm.id — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mukomuko merilis Berita Resmi Statistik (BRS) untuk bulan Mei 2025. Dalam rilis yang berlangsung di ruang kerja BPS pada Senin (2/6), Kepala BPS Mukomuko, Dwi Yogo Supriyanto, S.ST., M.E., menyampaikan bahwa Kabupaten Mukomuko mengalami deflasi sebesar -0,33% secara month to month (bulan ke bulan), dan deflasi sebesar -0,05% secara year on year (tahun ke tahun).
Menurut Yogo, deflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan.
“Komoditas penyumbang utama deflasi bulan ini adalah cabai merah dengan andil -0,48%, kentang -0,05%, bawang putih -0,04%, cabai rawit -0,03%, dan tarif kendaraan travel -0,02%,” jelasnya.
Meski demikian, sejumlah komoditas juga mengalami kenaikan harga dan memberikan andil terhadap inflasi, antara lain daging ayam ras sebesar 0,09%, beras 0,07%, kue kering berminyak 0,05%, emas perhiasan 0,04%, serta tarif pulsa ponsel sebesar 0,03%.
BACA JUGA:Ada Banyak Sekali Manfaat Kelapa Sawit Bagi Kehidupan Manusia, Apa Saja?
Rilis BRS tersebut turut dihadiri oleh berbagai instansi pemerintah dan pemangku kepentingan daerah, termasuk Sekretaris TPID Pemkab Mukomuko, Kepala Dinas Disperindagkop dan UKM, perwakilan dari Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan, kepala KPPN, serta sejumlah perwakilan media lokal.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Disperindagkop dan UKM Mukomuko, Nur Diana, SE, menegaskan pentingnya langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga. Salah satu strategi yang digencarkan adalah penyelenggaraan pasar murah.
“Kalau bisa, kita yang merupakan dinas terkait harus mampu mengontrol dan mengendalikan inflasi, supaya tidak terlalu naik maupun turun drastis. Untuk itu, Disperindag akan lebih sering mengadakan kegiatan pasar murah,” kata Nurdiana.
BACA JUGA:Sudah Bukan Rahasia Lagi Kelapa Sawit Banyak Cuan, Ini Faktanya
Dengan adanya kerja sama lintas sektor dan upaya menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, diharapkan kondisi ekonomi masyarakat Mukomuko tetap terjaga di tengah fluktuasi harga yang terjadi di pasar.