Meminimalisir Dampak Pengeringan, BPP Kecamatan Lupi Rekomendasikan Jadwal Turun Tanam Padi MT 2

Meminimalisir Dampak Pengeringan, BPP Kecamatan Lupi Rekomendasikan Jadwal Turun Tanam Padi MT 2 -Deni Saputra-Radar Mukomuko
koranrm.id – Setelah melaksanakan panen padi, petani irigasi Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri, wilayah Kecamatan Lubuk Pinang, diminta segera turun sawah. Hal tersebut guna meminimalisir terdampak pengeringan irigasi DI Manjuto Kiri pada September mendatang. Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, juga telah mengeluarkan edaran rekomendasi budidaya padi sawah Musim Tanam (MT) 2 tahun 2025. Dalam edaran tersebut, dijelaskan rentan waktu turun tanam agar tanaman padi dalam kondisi aman, kondisi relatife aman. Bahkan disampaikan juga rentang waktu tanam yang tidak dianjurkan turun tanam.
Koordinator Penyuluh (Korluh) BPP Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, SP, mengatakan, guna memimalisir dampak pengeringan irigasi DI Manjuto Kiri 1 September mendatang, mereka telah mengelurkan edaran rekomendasi jadwal turun tanam. Dalam edaran tersebut, dibagi menjadi tiga. Pertama kondisi aman, petani harus pindah tanam sebelum 15 Juni, umur semai maksimal 12 hari. Olah tanah maksimal 7 hari, gunakan decomposer untuk mempercepat pembusukan. Gunakan dolomit untuk meningkatkan potential of hydrogen (Ph) tanah. Gunakan benih unggul dengan umur panen dibawah 110 Hari Setelah Tanam (HST). Satu hari sebelum pengeringan irigasi, benahi pematang dan genangi piringan sawah sekitar 5 cm, pertahankan air dalam sawah selama mungkin.
“Inhsaallah jika petani mempedomani rekomendasi pertama dari kita, tanaman padi mereka akan aman saat pengeringan,”tuturnya.
Selanjutnya rekomendasi kondisi tanaman padi relatif aman. Petani harus pindah tanam sebelum 4 Juli 2025. Olah tanam 5 hari, gunakan decomposer untuk percepat pembusukan. Umur semai maksimal 12 hari. Sama juga, satu hari sebelum pengeringan usahakan air masuk ke sawah dan pertahankan selama mungkin. Sedangkan untuk kondisi tidak direkomendasikan tanam padi, yaitu turun tanam diatas tanggal 5 Juli 2025. Sehingga jika telah lewat tanggal yang direkomendasikan, petani disarankan tanam palawija.
“Sedangkan untuk jadwal tanam yang kedua untuk kondisi relatif aman. Tapi kalau jadwal yang ketiga tidak dianjurkan tanam padi, lebih baik tanam palawija,”tambahnya.
Lanjutnya, jika melihat kondisi sekarang, petani dibeberapa desa sepertinya bisa kejar jadwal turun tanam dengan posisi aman. Seperti di Desa Arah Tiga, Lubuk Gedang dan Tanjung Alai, posisi panen MT 1 hampir tuntas. Namun yang sedikit lambat di Desa Ranah Karya. Tetapi muda-mudahan petani bisa gerak cepat dan paham dengan edaran yang disebarkan. Sehingga bisa menjadi acuan untuk turun tanam di MT 2 menjelang pengeringan DI Manjuto Kiri.
“Muda-mudahan petani bisa mempedomani rekomendasi budidaya padi MT 2 ini, agar meminimalisir dampak pengeringan DI Manjuto Kiri di September mendatang,”demikian Korluh.