Terungkap Penyebab Karyawan Salon Meninggal Mendadak

Reporter: Deni Saputra |

Editor: SAHAD |

Kamis , 07 Mar 2024 - 19:07

Dokumentasi jajaran Polsek Lubuk Pinang mengunjungi rumah duka M pada hari kejadian.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co – Misteri meninggalnya M (18) warga Dusun Baru Pelokan, Kecamatan XIV Koto, karyawan salon di area pasar Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto, Rabu 6 Maret 2024 sudah ada titik terang. Pasalnya, setelah informasi meninggalnya M mulai menyebar, jajaran Polsek Lubuk Pinang langsung bergerak.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan data lapangan, penyebab meninggalnya M diduga akibat sakit dan tidak ditemukan bekas kekerasan. Pasalnya M memiliki riwayat sakit maag, asam lambung dan rutin mengonsumsi obat sakitnya tersebut. Diketahui, M juga mengonsumsi obat perawatan pemutih kulit. Hal tersebut berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan rekaman CCTV di TKP. Kemudian keterangan saksi-saksi dan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko. Pada tubuh M juga tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan.

Kapolres Mukomuko, AKBP Yana Supriatna, S.IK, M.Si melalui Kapolsek Lubuk Pinang, IPTU Otorius Gea, SH menyampaikan kronologi meninggalnya M berdasarkan keterangan dan data-data lapangan. Pada Rabu 6 Maret 2024 sekitar pukul 14.50 WIB, W yang juga bekerja di salon tersebut mendengar suara kesakitan dari M. Mendengar suara ini, W langsung menghampiri M yang ternyata memang sedang kesakitan sambil terbaring lemas.

Saat dihampiri ternyata M sudah tak sadarkan diri. W juga mendapati telapak tangan dan kulit bagian wajah M membiru. Dalam keadaan panik, W langsung menghubungi C selaku pemilik salon via telepon guna melaporkan kondisi M. Tak berselang lama C langsung tiba ke lokasi salon dan M masih terbaring dengan posisi yang sama.

Kemudian C langsung meminta W mencari bantuan kepada para tetangga, yaitu S. Setelah S datang, W langsung memintanya mengangkat M ke dalam mobil untuk dibawa berobat ke salah satu praktek bidan. Namun didapati praktek bidan E ternyata tutup, maka mereka beralih pergi ke praktek dokter A yang ternyata tutup juga. Oleh sebab itu tanpa pikir panjang, mereka langsung membawa M ke RSUD Mukomuko. Namun takdir berkata lain, sampai di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD, M dinyatakan meninggal.

“Kronologi tersebut berdasarkan keterangan saksi-saksi serta pihak keluarga saat kita turun ke TPK dan juga berkunjung ke rumah duka,” Kata Kapolsek.

Maka sekitar pukul 16.50 WIB korban langsung dibawa ke rumah kediamannya di Dusun Baru Pelokan. Berdasarkan keterangan keluarga, M memang memiliki riwayat sakit maag, asam lambung serta rutin mengonsumsi obat sakit yang dideritanya tersebut. Selain itu, M ternyata juga mengonsumsi obat perawatan pemutih kulit.

Atas musibah ini, Kapolsek mengucapkan turut berduka dan pihak keluarga bisa ikhlas. Semoga korban diterima di sisi-Nya dengan baik.

“M memang meninggal karena sakit yang dideritanya. Selain itu, pada tubuh M juga tidak ditemukan bekas kekerasan,”demikian Kapolsek.*

terungkap penyebab karyawan salon meninggal mendadak                            radarmukomuko.bacakoran.co – misteri meninggalnya m (18) warga dusun baru pelokan, kecamatan xiv koto, karyawan salon di area pasar desa agung jaya, kecamatan air manjuto, rabu 6 maret 2024 sudah ada titik terang. pasalnya, setelah informasi meninggalnya m mulai menyebar, jajaran polsek lubuk pinang langsung bergerak.
berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (tkp) dan data lapangan, penyebab meninggalnya m diduga akibat sakit dan tidak ditemukan bekas kekerasan. pasalnya m memiliki riwayat sakit maag, asam lambung dan rutin mengonsumsi obat sakitnya tersebut. diketahui, m juga mengonsumsi obat perawatan pemutih kulit. hal tersebut berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan rekaman cctv di tkp. kemudian keterangan saksi-saksi dan pihak rumah sakit umum daerah (rsud) kabupaten mukomuko. pada tubuh m juga tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. 
kapolres mukomuko, akbp yana supriatna, s.ik, m.si melalui kapolsek lubuk pinang, iptu otorius gea, sh menyampaikan kronologi meninggalnya m berdasarkan keterangan dan data-data lapangan. pada rabu 6 maret 2024 sekitar pukul 14.50 wib, w yang juga bekerja di salon tersebut mendengar suara kesakitan dari m. mendengar suara ini, w langsung menghampiri m yang ternyata memang sedang kesakitan sambil terbaring lemas.
baca juga:lomba desa 2024 kecamatan lubuk pinang dimulai, akankah lubuk gedang bakal tergeser?
saat dihampiri ternyata m sudah tak sadarkan diri. w juga mendapati telapak tangan dan kulit bagian wajah m membiru. dalam keadaan panik, w langsung menghubungi c selaku pemilik salon via telepon guna melaporkan kondisi m. tak berselang lama c langsung tiba ke lokasi salon dan m masih terbaring dengan posisi yang sama.
kemudian c langsung meminta w mencari bantuan kepada para tetangga, yaitu s. setelah s datang, w langsung memintanya mengangkat m ke dalam mobil untuk dibawa berobat ke salah satu praktek bidan. namun didapati praktek bidan e ternyata tutup, maka mereka beralih pergi ke praktek dokter a yang ternyata tutup juga. oleh sebab itu tanpa pikir panjang, mereka langsung membawa m ke rsud mukomuko. namun takdir berkata lain, sampai di ruangan instalasi gawat darurat (igd) rsud, m dinyatakan meninggal.
“kronologi tersebut berdasarkan keterangan saksi-saksi serta pihak keluarga saat kita turun ke tpk dan juga berkunjung ke rumah duka,” kata kapolsek.
maka sekitar pukul 16.50 wib korban langsung dibawa ke rumah kediamannya di dusun baru pelokan. berdasarkan keterangan keluarga, m memang memiliki riwayat sakit maag, asam lambung serta rutin mengonsumsi obat sakit yang dideritanya tersebut. selain itu, m ternyata juga mengonsumsi obat perawatan pemutih kulit.
baca juga:fogging wilayah lubuk sanai butuh waktu empat hari
atas musibah ini, kapolsek mengucapkan turut berduka dan pihak keluarga bisa ikhlas. semoga korban diterima di sisi-nya dengan baik.
“m memang meninggal karena sakit yang dideritanya. selain itu, pada tubuh m juga tidak ditemukan bekas kekerasan,”demikian kapolsek.*

Tag

Share