Strategi Menabung dan Investasi Aman untuk Pemula di Usia 20-an

Strategi Menabung dan Investasi Aman untuk Pemula di Usia 20-an .--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Memasuki usia 20-an adalah fase hidup yang penuh peluang, namun juga saat yang tepat untuk membangun fondasi keuangan yang kuat. Banyak anak muda yang baru mulai bekerja atau masih menyelesaikan pendidikan tinggi sering kali menunda urusan keuangan karena merasa masih punya banyak waktu. Padahal, usia muda justru merupakan momen terbaik untuk mulai menabung dan belajar investasi. Strategi keuangan yang bijak sejak dini bisa menjadi penentu masa depan yang lebih stabil dan bebas finansial.
Menabung dan investasi adalah dua pilar utama dalam perencanaan keuangan. Meski sama-sama bertujuan untuk mengelola uang, keduanya memiliki pendekatan dan manfaat yang berbeda. Menabung lebih fokus pada keamanan dan ketersediaan dana dalam jangka pendek, seperti dana darurat atau pembelian kebutuhan mendesak. Sementara investasi bertujuan mengembangkan aset melalui instrumen seperti saham, reksa dana, atau emas dalam jangka menengah hingga panjang.
BACA JUGA:Berinvestasi di Bulan Ramadhan Cara Menabung dan Berbagi Secara Seimbang
BACA JUGA:Begini Cara Menabung Properti untuk Kalian yang Memiliki Penghasilan Rendah
Langkah awal yang penting dilakukan pemula adalah membuat anggaran bulanan yang realistis. Pisahkan penghasilan menjadi beberapa pos: kebutuhan pokok, tabungan, hiburan, dan investasi. Salah satu metode yang cukup populer adalah aturan 50/30/20—di mana 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan serta investasi. Meskipun sederhana, prinsip ini dapat membantu mengelola arus kas secara disiplin.
Dana darurat merupakan prioritas utama dalam menabung. Setidaknya, siapkan 3 hingga 6 bulan dari total pengeluaran bulanan untuk menghadapi hal tak terduga seperti PHK, kecelakaan, atau biaya medis mendadak. Dana ini sebaiknya disimpan dalam rekening tabungan terpisah yang mudah diakses namun tidak terlalu menggoda untuk digunakan sembarangan.
BACA JUGA:Sinabung Sang Penjaga Langit, Simbol Ketahanan dan Keindahan
Setelah dana darurat aman, barulah mulai mengenal dunia investasi. Bagi pemula, reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan awal karena relatif stabil dan risikonya rendah. Platform digital seperti Bibit, Ajaib, atau Bareksa kini memudahkan generasi muda berinvestasi mulai dari nominal kecil, bahkan Rp10.000 sekalipun. Prosesnya cepat, transparan, dan sudah diawasi oleh OJK.
Investasi emas juga sering dipilih karena nilainya cenderung stabil dan cocok untuk tujuan jangka menengah seperti membeli kendaraan, dana pernikahan, atau modal usaha. Kini, investasi emas digital juga bisa dilakukan lewat aplikasi seperti Pegadaian Digital dan Tokopedia Emas. Tidak perlu membeli dalam jumlah besar, cukup mulai dari 0,01 gram.
Bagi yang ingin keuntungan lebih tinggi dan siap dengan risiko yang lebih besar, saham bisa menjadi opsi. Namun, penting untuk belajar terlebih dahulu melalui sumber-sumber terpercaya, seperti kanal edukasi di YouTube, webinar dari perusahaan sekuritas, atau komunitas investasi. Pemula disarankan memilih saham dari perusahaan besar yang stabil (blue chip) dan menanam investasi dalam jangka panjang agar lebih aman dari gejolak pasar.
BACA JUGA:Begini Cara Menabung Properti untuk Kalian yang Memiliki Penghasilan Rendah
Jangan lupakan inflasi. Salah satu alasan mengapa investasi penting adalah karena nilai uang akan terus menurun seiring waktu. Menyimpan uang dalam bentuk tabungan saja tidak cukup, karena bunga tabungan konvensional biasanya tidak mampu mengalahkan inflasi tahunan. Di sinilah investasi berperan dalam menjaga dan meningkatkan daya beli uang kita.
Selain itu, kebiasaan finansial sehat juga perlu dibentuk, seperti mencatat pengeluaran, membatasi utang konsumtif, dan tidak tergoda gaya hidup mewah di luar kemampuan. Godaan "life style inflation"—di mana pengeluaran meningkat seiring naiknya penghasilan—harus diwaspadai. Keputusan keuangan terbaik sering kali bukan yang paling mewah, tetapi yang paling sesuai dengan tujuan hidup.
Usia 20-an juga merupakan waktu yang baik untuk menentukan tujuan keuangan jangka panjang. Apakah ingin membeli rumah? Melanjutkan pendidikan? Membangun bisnis? Dengan memiliki visi keuangan yang jelas, kamu bisa menentukan strategi menabung dan investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktunya.
Jika memungkinkan, konsultasi dengan perencana keuangan bisa menjadi langkah cerdas untuk merancang strategi yang sesuai dengan kondisi pribadi. Namun, dengan berkembangnya akses informasi, belajar secara mandiri pun kini lebih mudah dari sebelumnya.
BACA JUGA:Bisnis Seblak Kekinian Peluang Usaha Pedas yang Tak Pernah Sepi
Pada akhirnya, kunci dari keberhasilan finansial bukan pada seberapa besar penghasilan, tapi pada seberapa disiplin kamu mengelola dan mengembangkannya. Menabung dan berinvestasi bukanlah soal menjadi kaya dengan cepat, melainkan soal membangun keamanan dan kebebasan finansial secara bertahap namun pasti.
Referensi:
• Kiyosaki, R. T. (2022). Rich Dad Poor Dad. Plata Publishing.
• Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2024). Modul Edukasi Keuangan untuk Milenial.
• Schroders Indonesia. (2023). Survei Generasi Muda dan Investasi.
• Finansialku. (2024). Tips Menabung dan Investasi untuk Pemula.