Limbah PT. USM Diduga Kembali Cemari Lingkungan

Limbah PT. USM Diduga Kembali Cemari Lingkungan--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Belakangan terus mencuat keluhan masyarakat perihal dugaan pencemaran lingkungan akibat bocornya limbah cair milik PT. Usaha Sawit Mandiri (USM) yang berada di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang. Menindaklanjuti keluhan itu, Senin 19 Mei 2025, rombongan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi III, Kabupaten Mukomuko, turun sidak ke PT USM. Dalam sidak ini, banyak disampaikan intruksi dan imbauan untuk pihak PT. USM agar terus berbenah dengan kondisi kolam limbah. Supaya kedepan tak ada lagi laporan kebocoran limbah yang mencemari lingkungan dan dikeluhkan masyarakat.
BACA JUGA:Lebih dari Sekadar Limbah: 5 Manfaat Tersembunyi Air Cucian Beras
Adapun dewan yang turun sidak, yakni Frenky Janas, Ali Azwar, Hendra Gunawan dan Topik Muslimin.
Perwakilan DPRD Komisi III, Frenky Janas, mengatakan, mereka dari komisi tiga yang membidangi lingkungan hidup melakukan sidak ke PT USM. Sidak ini guna menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap dugaan pencemaran lingkungan akibat limbah PT USM. Informasi yang beredar, limbah PT. USM tercemar akibat kebocoran kolam pengelolaan limbah. Keluhan masyarakat ini telah disampaikan berkali-kali, bahkan dalam satu bulan sudah dua kali diadukan masyarakat ke DPRD.
“Kami dari komisi tiga turun sidak ke PT. USM menindaklanjuti keluhan masyarakat atas dugaan pencemaran lingkungan akibat kebocoran limbah,”tuturnya.
BACA JUGA:Dari Limbah Durian Jadi Pakan Ternak, Mengubah Sampah Menjadi Harta
Dalam kegiatan sidak, secara kasat mata tidak ditemukan kebocoran pipa atau sebagainya. Pihak perusahaan juga menjelaskan secara teknis mengenai jalur pengelolaan limbah. Jika mengacu kepada teknis, tentu pihak teknis yang lebih paham. Namun walaupun demikian, tetap ada beberapa catatan-catatan penting yang perlu digaris bawahi oleh perusahaan. Diantaranya PT USM harus terus berbenah dalam pengelolaan limbah. Pasalnya isu mengenai kebocoran limbah dari PT USM bukan terjadi hanya satu atau dua kali, tapi sudah berulang-ulang. Maka jangan sampai ada laporan yang ke tiga.
“Secara kasat mata memang tidak ditemukan ada pipa bocor atau sebagainya. Tapi tetap ada catatan-catatan penting kami sampaikan untuk perusahaan, jangan sampai ada lagi laporan ke tiga mengenai kebocoran limbah dan pencemaran lingkungan,”sampainya.
BACA JUGA:Iuran BPJS Naik Ini Alasan dan Dampaknya Bagi Masyarakat
Frenky Janas juga menekankan, manajemen pengelolaan limbah kedepan harus lebih baik. Di kolam limbah sembilan atau terakhir milik PT USM, terlihat air limbah masih menghitam. Tentu hal tersebut menunjukan kondisi kolam masih belum layak. Berkaca dari PT lain di Kabupaten Mukomuko, kolam limbah terakhir bisa dilepaskan ikan. Dimana ikan yang dilepaskan ke kolam terakhir bisa hidup dan berkembangbiak. Hal itu menandakan air di kolam limbah terakhir aman Kemudian perlu juga digaris bawahi, Kegiatan ini murni untuk masyarakat, pihaknya tidak menerima upeti apapun dari perusahaan, walau hanya segelas air. Karena air pun pihak dewan bawa sendirir. Maka jangan sampai, pasca sidak ini harga sawit turun dan ada asumsi tidak baik terhadap dewan.
BACA JUGA:Tak Hanya Limbah, Inilah 10 Manfaat Sekam Padi yang Bernilai Tinggi untuk Pertanian dan Industri
“Kemudian kami juga menekankan peningkatan pengelolaan limbah manajemen PT USM. Kami perhatikan kolam terakhir airnya masih hitam. Jika berkaca dari PT lain, kolam terakhir itu jernih, bahkan ikan pun bisa hidup jika dilepaskan,”tutupnya.