Kenapa Seblak Jadi Favorit Generasi Z Ini Jawabannya

Kenapa Seblak Jadi Favorit Generasi Z Ini Jawabannya.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Seblak, makanan khas Bandung yang identik dengan cita rasa pedas, gurih, dan beraroma kencur kuat, kini telah menjadi salah satu kuliner favorit di kalangan Generasi Z. Generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an ini sangat akrab dengan berbagai tren dan budaya digital, tapi juga tetap mencintai kuliner lokal. Fenomena ini menarik untuk ditelaah mengapa seblak bisa begitu populer di kalangan mereka, yang dikenal kritis dan selektif dalam memilih makanan.

Pertama, aspek rasa dan sensasi unik menjadi alasan utama. Seblak menawarkan kombinasi rasa pedas dan gurih yang “nendang” serta sensasi kenyal dari kerupuk basah yang berbeda dari camilan lain. Generasi Z cenderung mencari pengalaman makan yang tidak hanya memuaskan lapar, tetapi juga memberikan sensasi dan keunikan. Seblak memenuhi kebutuhan itu dengan rasa yang mudah dikenali sekaligus memberikan kejutan di lidah.

BACA JUGA:Sensasi Segar, Eksplorasi Resep Es Kopi Gula Aren yang Menggoda

Selain itu, harga yang terjangkau membuat seblak menjadi pilihan tepat untuk anak muda, terutama pelajar dan mahasiswa. Dengan budget terbatas, seblak yang murah meriah menawarkan porsi cukup mengenyangkan dengan cita rasa yang kuat. Ini membuat seblak sangat cocok bagi mereka yang tinggal di kos atau yang sering mencari makanan cepat dan murah di sekitar kampus atau area perkotaan.

Aspek kreativitas dalam varian dan topping juga jadi kunci daya tarik seblak bagi Generasi Z. Seblak kini hadir dalam berbagai inovasi seperti tambahan keju, telur puyuh, seafood, dan bahkan topping kekinian seperti baso goreng, sosis bakar, hingga makaroni. Variasi ini tak hanya membuat seblak jadi lebih menarik, tetapi juga membuat anak muda bisa menyesuaikan sesuai selera dan tren, yang sangat penting bagi generasi yang senang mencoba hal baru dan berbagi pengalaman di media sosial.

BACA JUGA:Si Raksasa Purba, Mengenal Ikan Alligator Gar, Predator Air Tawar yang Mengerikan

Speaking of media sosial, peran platform digital tidak bisa diabaikan. Seblak seringkali menjadi konten viral di TikTok, Instagram, dan YouTube, lewat video resep, review, dan tantangan makan pedas. Generasi Z yang aktif di media sosial merasa tertantang dan termotivasi mencoba seblak agar bisa ikut tren atau membuat konten sendiri. Fenomena ini membuat seblak berkembang dari sekadar makanan lokal menjadi bagian dari budaya pop anak muda.

Tidak kalah penting, seblak juga memberi kesempatan bagi anak muda untuk berkreasi secara mandiri, terutama yang tinggal di kos atau apartemen. Membuat seblak rumahan dengan variasi topping sederhana menjadi kegiatan seru yang bisa dilakukan bersama teman, bahkan dijadikan peluang usaha kecil-kecilan. Hal ini memperkuat ikatan sosial dan kreativitas, nilai yang sangat diapresiasi oleh Generasi Z.

BACA JUGA:Seblak Pedas Level Neraka Kenapa Makanan Ini Selalu Bikin Ketagihan

Faktor keterjangkauan bahan dan kemudahan dalam penyajian juga membuat seblak ideal bagi generasi yang serba praktis. Dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan cara memasak yang sederhana, seblak menjadi makanan favorit yang bisa dibuat dengan cepat tanpa perlu keahlian memasak yang tinggi. Ini sesuai dengan gaya hidup serba cepat dan fleksibel yang dianut banyak anak muda.

Terakhir, ada dimensi nostalgia dan identitas lokal yang ikut memperkuat kecintaan Generasi Z pada seblak. Meski generasi ini sangat terbuka terhadap kuliner global, mereka juga bangga dan ingin melestarikan warisan kuliner Nusantara. Seblak menjadi simbol keunikan budaya Indonesia yang bisa dinikmati dengan gaya modern dan tetap relevan di era digital.

BACA JUGA:Sensasi Segar, Eksplorasi Resep Es Kopi Gula Aren yang Menggoda

________________________________________

seblak menjadi favorit Generasi Z karena perpaduan rasa unik, harga terjangkau, variasi kreatif, peran media sosial, kemudahan penyajian, serta nilai sosial dan budaya yang melekat. Seblak bukan hanya makanan, tapi juga bagian dari gaya hidup dan identitas anak muda masa kini yang dinamis dan penuh inovasi.

________________________________________

Referensi:

BACA JUGA:Manisnya Gula Aren, Lebih dari Sekedar Pemanis, Sumber Gizi dan Kesehatan

• Sari, N. & Hadi, P. (2023). Pengaruh Media Sosial Terhadap Tren Kuliner Anak Muda di Indonesia. Jurnal Komunikasi dan Budaya Digital, 12(2), 101–115.

• Wijaya, A. (2022). Kuliner Pedas Sebagai Identitas Kuliner Lokal di Kalangan Generasi Z. Jurnal Kuliner Nusantara, 9(1), 56–67.

• Pratiwi, R. & Santoso, D. (2024). Persepsi Generasi Z Terhadap Makanan Tradisional dan Modern. Jurnal Psikologi Konsumen, 7(3), 88–99.

• Badan Pusat Statistik Indonesia (2023). Data Konsumsi Makanan Anak Muda. Jakarta: BPS.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan