Perkokoh Lokomotif Pembangunan Ekonomi Kabupaten Mukomuko

Perkokoh Lokomotif Pembangunan Ekonomi Kabupaten Mukomuko --screnshoot dari web
Syaiful Anwar, AB
KORANRM.ID - Kabupaten Mukomuko didirikan atas pemekaran Kabupaten Bengkulu Utara, dengan Undang Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003. Sekarang Mukomuko Sudah memasuki 25 februari 2024, dengan itu otomatis Kabupatem Mukomuko sudah memasuki usia yang ke 21 tahun. Waktu itu, tidak merupakan waktu singkat. Mari lihat perkembangan Kabupaten mukomuko selama 21 tahun ini. Secara kasat mata tidak banyak perubahan yang signifikan, perubahan hanya terjadi di Kota Mukomuko dengan Kawasan perkantoran pemerintah. Bila kita lihat per kecamatan, tidak banyak perubahan. Contoh kecamatan Ipuh, yang dulu merupakan Kecamatan Mukomuko Selatan. Setelah pemekaran sekarang menjadi Kecamatan Ipuh dan ditambah dengan adanya Kecamatan Sungai rumbai, Kecamatan Malin Deman, Kecamayaj Air Rami. Tapi wajah dan profil kawasan ini tidak banyak berubah.
BACA JUGA:Keluhkan Pemadaman Listrik Tidak Menentu
BACA JUGA:Pemdes Air Berau Rekrut 'Kabinet' Baru
Mari kita lihat data. Data kemiskinan penduduk kabupaten Mukomuko. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik 2024, muncul angka 10,76 persen. Angka ini lebih tinggi dari Kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Lalu, kita coba melihat penghela ekonomi Kabupaten Mukomuko adalah Pertanian, Perkebunan, Perikanan sebesar 45.55 persen, Perdagangan dan eceran 16,39 persen serta industry Pengolahan 11,44 persen. Selebihnya di bawah sepuluh persen saja. Kemudian, apa yang dapat dianalisis dari data ini? Angka kemiskinan 10,76 persen berarti sejumlah itulah penduduk Kabupaten Mukomuko yang berpendapatan di bawah Rp.566.000,- per bulan. Nah, bila kita lihat penghela ekonomi pembanguanan kabupaten Mukomuko adalah sektor pertanian, Perkebunan dan perikanan yang 45,5 persen itu. Dapat dikatakan menetesnya pada masyarakat kurang. Kita tahu bahwa kabupaten Mukomuko adalah penghasil sawit, pabrik minyak sawit juga banyak. Artinya, perkebubunan rakyat juga tidak seberapa dibandingkan dengan Perkebunan swasta nasional.
BACA JUGA:Mana yang Lebih Baik Antara Nutrisi Ayam Dengan Bebek, Simak Penjelasannya disini
Lalu, kita dapat mengatakan penghela industry pengolahan adalah industry atau pabrik CPO, sementara industry turunannya tidak berada di Kabupaten Mukomuko Inilah yang perlu dipikirkan oleh pemerintahan baru! Paling tidak ada pabrik Mini Minyak goreng, pabrik sabun, dan seterusnya di Kawasan ini, sehingga diharapkan ada tetesannya di wilayah ini. Pendorong tersbesar ekonomi suatu wilayah adalah Investasi. Seterusnya, kita coba mengkaji pertumbuhan ekonomi. Ternyata Kabupaten Mukomuko alami penurunan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2023 ke Tahun 2024 sebesar 4,33 persen menjadi 3,69 persen. Pada tahun 2024, mengapa Beberapa kalangan menyebutkan karena pengaruh iklim Elnino. Di kalangan petani mengatakan sepanjang 2023 sampai pertengahan 2024 sawit Ngetrek atau buah tidak ada.
BACA JUGA:Langkah Kecil, Hasil Besar Strategi Efektif Meninggalkan Kebiasaan Negatif
Jadi, suatu daerah dengan basis pertanian, dengan konsep “ Monocultur” tidak baik. Oleh karena itu, pemerintahan baru hendaknya memberi penyuluhan pada Masyarakat, hendak pertanian dengan konsep” diversifikasi” banyak macam komoditi pertanian, ada sawah, perternakan, ada budi daya perikanan dan seterusnya. Tulisan ini saya tutup dengan pengamatan semasa kecil. Saya tahun 1970 sampai tahun 1973 sekolah SMP di Mukomuko. Orang pasar Mukomuko adalah petani tangguh, hampir semua sawah diolah, walau hanya setahun sekali. Tapi mereka dapat mencukupi pangannya dari panen tahun ini ke panen berikutnya. Begitu juga daerah kampung tua lainnya, sama mereka punya etos pertanian yang kuat. Tapi sekarang, saya tidak melihat itu lagi. Anak muda sudah berubah mindsetnya. Semuanua mau jadi Pegawai baju seragam, necis! Itulah mala petaka kita di masa depan.