Buaya Muara Resahkan Warga Air Buluh

KORAN DIGITAL RM - Minggu siang, media sosial Facebook digegerkan oleh postingan warga yang menayangkan vidio seekor buaya sedang berjemur di seputar muara pantai Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh. 

Vidio yang direkam menggunakan kamera Handphone warga ini memperlihatkan seekor buaya muara dengan panjang diperkirakan 2 meter sedang berjemur. Vidio pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Endang Suprianto.

Setelah ditelusuri dan dimintai keterangan, Endang Suprianto menjelaskan kejadian penemuan buaya muara tersebut sekitar pukul 14.37 WIB. Saat kejadian warga tidak sengaja melihat buaya sedang asik berjemur. Buaya yang diperkirakan memiliki panjang 2 meter dan berjenis buaya muara ini lantas viral di media sosial Facebook setelah vidionya diunggah.

“Penemuan buaya bermula saat hendak main di sekitaran muara pantai dan tidak sengaja melihat buaya yang sedang berjemur”. ujar Endang.

BACA JUGA:Ketua KTNA Tantang Petani Muda Tampil di Stand Pameran HUT Kabupaten

BACA JUGA:Rapat Pleno Kecamatan V Koto Diperkirakan Tuntas Hari Ini

Sekretaris Desa, Revi Rianto SH, alias Rian, membenarkan berita tersebut. Rian menghimbau warga agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang aliran muara dan sungai seperti mandi, mencuci, mencari ikan atau memancing dan aktivitas yang dapat memicu bahaya atau serangan buaya. 

“Kami menghimbau dan mengajak warga agar tidak melakukan aktivfitas apapun di sungai dan muara untuk beberapa saat ini sampai keadaan dirasa aman, warga dilarang mandi, mencuci, memancing dan mencari ikan di sepanjang aliran muara dan sungai jika memang akan berkegiatan sebaiknya mengajak teman”. Pesan Rian. 

BACA JUGA:Selesai Dibangun, Inilah Fungsi Kantong Lumpur DI Manjuto

Warga merasa resah akan adanya buaya di aliran sungai karena warga banyak melakukan aktivitas dan kebutuhan di sungai  sehari-hari. Warga meminta agar pihak terkait dapat segera menanggapi dan mengamankan buaya tersebut agar tidak meresahkan dan memakan korban. Warga jua meminta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) agar dapat segera menangani atau melakukan penangkapan buaya.*