Selama 42 Tahun Warga Mekar Jaya 'Menikmati' Jalan Buruk

JALAN PENGHUBUNG: Inilah kondisi jalan penghubung Desa Mekar Jaya dengan Air Rami, berupa koral dan sebagian tanah.-Irma-Radar Mukomuko

KORAN DIGITAL RM - Desa Makar Jaya, Kecamatan Air Rami, merupakan desa eks transmigrasi. Desa ini dibuka 42 tahun silam. Tepatnya pada 12 Februari 1982. Desa Mekar Jaya dihubungkan dengan jalan sepanjang kurang lebih 6 kilometer, dari Desa Suka Rami. Meskipun umurnya mendekati setengah abad, jalan ini belum diaspal. Masih berupa koral. Sebagian berupa tanah. Tidak ada pilihan lain bagi warga Mekar Jaya, kecuali melewati (Menikmati, red) jalan ini. 

Sejak 42 tahun lalu warga harus menempuh perjalanan dengan akses batuan dan tanah yang membuat sulitnya akses berbagai sektor baik sektor ekonomi, pendidikan dan kesehatan.  

Sejak awal datang tahun 1982 ke wilayah Ipuh 2C, kini telah menjadi SP 4 Desa Mekar Jaya, warga telah menggunakan akses jalan dimana jalan tersebut aktif digunakan sampai saat ini. 

BACA JUGA:Air Bikuk Semarakkan HUT Desa Ke-40

Kepala Desa Mekar Jaya, Sutrisno, menyebutkan bahwa akses jalan menuju Mekar Jaya sejak dahulu hingga saat ini masih sulit. Pasalnya jalan yang berbatu dan tanah. Banyak warga yang mengeluhkan kondisi jalan yang dilalui. Ketika hujan jalan becek dan terdapat genangan air yang menyulitkan warga untuk beraktivitas. Tak hanya itu akses pendidikan juga terganggu karena di Mekar Jaya sendiri tidak terdapat Sekolah Menengah Atas (SMA) Yang membuat siswa harus bersekolah ke Kecamatan Air Rami atau ke Kecamatan Ipuh. Sehingga jika cuaca buruk atau hujan akses jalan akan sangat sulit dilalui.  

“Banyak anak-anak sekolah yang kesulitan saat hujan. Bukan hanya karena jauh, tapi akses jalan juga sangat buruk. Dan membuat anak-anak sulit untuk mengendarai motor. Kalau hujan jalan becek, licin anak-anak sering telat sampai di sekolah. Kalau panas batuan keluar dan debu tebal,” ujar Sutrisno.

BACA JUGA:Waduh! Harga Cabai di Pasar Pulai Payung Tembus Segini

Salah seorang warga, yang juga pedagang, Yani, mengatakan bukan hanya dirinya yang mengeluhkan kondisi jalan ini. Pada umumnya warga Mekar Jaya mengeluhkan akses jalan yang buruk. Setiap hari warga memanfaatkan jalan ini untuk bekerja, bersekolah, berbelanja dan sebagai akses perputaran ekonomi. 

“Saya berjualan, untuk mendapatkan dagangan, harus belanja ke Air Rami atau Ipuh. Mau tidak mau harus melintasi jalan ini. Saya merasakan betul kesulitannya akses jalan. Jalan yang berbatu dan kalau hujan becek susah untuk bawa motor apa lagi kalau bawa barang, belum lagi kalau ada kegiatan mendadak pasti susah kalau lagi musim hujan,” ujar Yani. 

BACA JUGA:Kecamatan Ipuh Meriahkan HUT Kabupaten Dengan Kegiatan ini

Hal yang sama disampaikan oleh Tia, seorang pelajar. Ia menyebutkan mereka kesulitan akses jalan yang berbatu dan menyulitkan mereka jika cuaca hujan karena dapat memperlambat laju kendaraan. Untuk menempuh jarak 6 kilometer, butuh waktu sekitar 30 menit. Ketika hujan, bisa mencapai 40 menit, bahkan hingga 1 jam. Tidak jarang, Tia bersama teman yang lain, tiba di sekolah dalam kondisi pakaian kotor. 

“Berangkat ke sekolah harus 1 jam sebelum jam masuk sekolah untuk mengantisipasi telat. Dari SP 4 ke Air Rami saja sudah 30 menit, belum lagi menuju sekolah,’’ ungkap Tia.*

Tag
Share