Petani Tanjung Alai Butuh Bantuan Alsintan

Petani Tanjung Alai Butuh Bantuan Alsintan--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Tidak bisa dipungkiri Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) menjadi salah satu kebutuhan petani. Dengan bantuan Alsintan, proses pertanian bisa lebih mudah dilakukan. Namun, karena harga berbagai jenis alsintan terbilang cukup mahal, masyoritas petani tak bisa memilikinya. Sehingga proses pertanian yang membutuhkan mesin seperti membajak sawah dan panen padi, memanfaatkan jasa pihak kedua. Oleh sebab itu, tak jarang petani kerap mengusulkan bantuan Alsintan ke pemerintah. Salah satunya seperti para petani di Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang.
BACA JUGA:Makanan dari Udara Teknologi Canggih yang Mengubah Cara Kita Bertani
BACA JUGA:Pemda Apresiasi PT. Agro Muko Bantu Petani Tanam Jagung
Salah seorang petani, Martizen, juga selaku Sekdes Tanjung Alai, mengatakan, salah satu harapan petani di desanya mendapat bantuan Alsintan, terutama traktor dan combine. Pasalnya mayoritas wilayah di Tanjung Alai merupakan halan pertanian sawah dan kebun sawit. Sehingga hampir seluruh warga desa merupakan petani. Selama ini pengajuan bantuan alsintan sering disampaikan ke pemerintah dan dinas terkait. Bahkan pemerintah desa juga kerap mengusulkan bantuan alsintan, misalnya di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan reses anggota dewan.
“Wilayah desa kami mayoritas lahan pertanian. Makanya mayoritas warga adalah petani, harapan kami para petani yang sering disampaikan ke pemerintah, yaitu bantuan mesin bajak dan combine,”tuturnya.
BACA JUGA:Pemda Apresiasi PT. Agro Muko Bantu Petani Tanam Jagung
Lanjutnya, terkait alsintan prioritas yang diusulkan memang hanya dua, yaitu mesin traktor rotary dan combine. Dimana traktor untuk membajak sawah, serta berfungsi juga sebagai alat penggembur tanah. Sebab ketika sawah mau diolah, langkah peting, yaitu lahan sawah harus dibajak. Selain itu, petani juga butuh mesin combine yang berfungsi untuk panen padi. Ketika menggunakan combine, proses panen jauh lebih cepat. Lahan persawahan dengan luas satu hektare bisa diselesaikan dalam satu hari. Jika panen menggunakan tenaga manual, satu hektare bisa memakan waktu seminggu.
“Sehingga dengan bantuan tersebut nantinya bisa sedikit menekan biaya pertanian saat mulai turun sawah dan panen,”tutupnya.