Pengendara Ngeluh, Beli Solar Pasti Ngantri Berjam-Jaman
Pengendara Ngeluh, Beli Solar Pasti Ngantri Berjam-Jaman--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Pengendara mengeluh, karena untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solor sejak sekian lama cukup sulit, dimana pengendara harus ngantri berjam-jam bahkan tak jarang terpaksa mobil nginap di SPBU. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh SPBU di Provinsi Bengkulu.
Kondisi ini cukup merugikan bagi pengendara terutama kendaraan angkutan, seperti truk, karena aktivitas perekonomiannya harus terhenti untuk ngantri mendapatkan BBM Solar.
BACA JUGA:KUA Kecamatan Lubuk Pinang Bakal Gelar Pembagian Sepeda Gratis
BACA JUGA:Plafon Bolong Serta Tak Ada Fasilitas Internet, Keluhan di Kantor Kecamatan V Koto
Salah seorang pemilik kendaraan yang juga mantan pejabat Mukomuko, Jawoto mengaku khawatir dengan kondisi yang terjadi, seperti di SPBU Bandaratu Mukomuko.
Menurutnya untuk mendapatkan solar cukup sulit, karena harus mengantri berjam-jam bahkan ada yang seharian. Seperti yang ia alami kemarin sabtu 8 februari, sudah mengantri berjam-jam tidak dapat BBM hingga terpaksa mobilnya diinapkan di SPBU tersebut agar besoknya bisa dapat solar.
Beruntung dirinya bisa pulang lebih dulu ke rumah, bagaimana dengan pengendara lain yang kediamannya jauh, mau tidak mau tidur di SPBU sampai besoknya.
Dari pantauannya, salah satu penyebab ngatri lama di SPBU Bandaratu karena sering kali kran pengisian nozzle yang dipungsikan hanya satu, bagian kiri atau kanan saja.
BACA JUGA:Kebijakan Prabowo Dikritik Para Dodes Khusus Bidang Hukum, Ekonomi Politik Pemerintahan
"Kadang solarnya selalu ada, tapi proses pengisiannya yang membuat lama, karena hanya kran sebelah yang digunakan, padahal ada kiri kanan, bisa dua kendaraan diizi bersamaan," katanya.
Dengan kondisi seperti ini sudah pasti masyarakat dirugikan, karena aktivitas perekonomian yang memerlukan kendaraan angkutan seperti truk terhambat.
Apalagi Mukomuko ini daerah penghasil sawit, untuk mengeluarkan buah dari kebun menggunakan mobil. Dampak sulitnya mendapat solar, pemilik kendaraan dan petani dirugikan, karena penjualan buah terhambat.
BACA JUGA:Hotmix Jalan Jadi Usulan Prioritas Desa Lubuk Pinang, Ini Lokasinya
"Ini menyebabkan kegiatan perekonomian menjadi terhambat, apalagi bagi petani sawit, karena buah susah dikeluarkan untuk dijual," paparnya.
Masih disampaikannya, kondisi ini harus ada solusi, perlu perhatian serius dari pemerintah. Pihak SPBU juga diminta sungguh-sungguh, memberi pelayanan pada pengendara.
Sebab BBM ini bukannya gratis, masyarakat datang ke SPBU membeli. Sangat disayangkan membeli saja sulit.
"Kita ini datang beli solar, bukan minta. Maka harus diberi pelayanan cepat dan dengan baiklah," tutupnya.