Psikologi Kecanduan TikTok Bagaimana Algoritma Membuat Kita Sulit Berhenti

Psikologi Kecanduan TikTok Bagaimana Algoritma Membuat Kita Sulit Berhenti.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia, dengan miliaran pengguna yang menghabiskan waktu berjam-jam menggulir video pendek. Namun, mengapa begitu banyak orang merasa sulit untuk berhenti menggunakannya? 

TikTok menggunakan kombinasi desain antarmuka yang menarik, algoritma berbasis kecerdasan buatan (AI), dan elemen psikologis untuk mempertahankan perhatian pengguna. Fitur "For You Page" (FYP) menampilkan video yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi individu, menciptakan pengalaman yang sangat menarik dan sulit untuk ditinggalkan. Selain itu, format video pendek dengan konten yang bervariasi memberikan rangsangan dopamin yang cepat, mirip dengan efek slot machine dalam perjudian.

BACA JUGA:Teknologi Hologram Apakah Kita Akan Segera Berkomunikasi Seperti di Film Sci-Fi

BACA JUGA:Teknologi Fashion Pakaian Cerdas yang Bisa Menyesuaikan Suhu Tubuh Anda

Anak muda, terutama generasi Z dan alfa, merupakan kelompok yang paling rentan terhadap kecanduan TikTok. Mereka tumbuh dalam era digital dan memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap teknologi. Selain itu, individu yang memiliki kecenderungan terhadap gangguan perhatian atau tingkat stres tinggi lebih mudah terjebak dalam kebiasaan menggulir tanpa henti.

Kecanduan TikTok sering kali berkembang secara bertahap. Awalnya, pengguna hanya menonton beberapa video untuk hiburan, tetapi seiring waktu, durasi penggunaan meningkat secara signifikan. Perilaku ini sering muncul saat pengguna merasa bosan, cemas, atau mencari pelarian dari kenyataan. Malam hari sebelum tidur adalah waktu paling umum di mana orang menghabiskan waktu berlebihan di TikTok, mengganggu pola tidur mereka.

Dampak kecanduan TikTok dapat dirasakan di berbagai aspek kehidupan:

1. Kesehatan Mental: Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan gangguan tidur.

2. Produktivitas: Banyak pengguna melaporkan kesulitan berkonsentrasi pada pekerjaan atau tugas akademik karena terus-menerus terganggu oleh notifikasi TikTok.

3. Hubungan Sosial: Interaksi tatap muka dapat berkurang ketika seseorang lebih fokus pada dunia digital daripada kehidupan nyata.

BACA JUGA:Teknologi Digital yang Sering Digunakan dalam Penelitian Satwa Liar

Algoritma TikTok didesain untuk mempelajari kebiasaan pengguna dengan sangat akurat. Beberapa faktor yang membuatnya begitu efektif antara lain:

• Personalisasi Konten: TikTok menganalisis perilaku pengguna, termasuk durasi menonton, jumlah like, dan komentar, untuk menyajikan konten yang paling menarik.

• Infinite Scroll: Pengguna dapat menggulir tanpa batas, menciptakan efek psikologis yang membuat mereka sulit berhenti.

• Variasi dan Kejutan: Algoritma menyajikan video dengan pola yang tidak terduga, menjaga rasa penasaran dan keinginan untuk terus menonton.

Mengatasi kecanduan TikTok memerlukan kesadaran dan strategi yang efektif:

1. Atur Batas Waktu: Gunakan fitur pengingat waktu layar atau aplikasi pihak ketiga untuk membatasi durasi penggunaan.

2. Hapus Notifikasi: Mengurangi notifikasi dapat membantu mengurangi godaan untuk membuka aplikasi secara impulsif.

BACA JUGA:Teknologi Quantum Computing Apakah Ini Akan Mengubah Segala Hal

3. Temukan Alternatif Hiburan: Alihkan perhatian ke aktivitas lain seperti membaca, berolahraga, atau bersosialisasi secara langsung.

4. Detoks Digital: Lakukan periode tanpa media sosial untuk mengurangi ketergantungan dan mengembalikan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

TikTok adalah platform yang dirancang untuk menarik perhatian pengguna selama mungkin melalui algoritma yang canggih dan fitur adiktif. Generasi muda menjadi kelompok yang paling terpengaruh, dengan dampak negatif yang meluas ke kesehatan mental, produktivitas, dan hubungan sosial. Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari TikTok, kesadaran akan mekanisme di balik kecanduannya dan penerapan strategi pengelolaan waktu dapat membantu pengguna mengambil kendali atas kebiasaan digital mereka.

Referensi

• Alter, A. (2017). "Irresistible: The Rise of Addictive Technology and the Business of Keeping Us Hooked." Penguin Press.

• Montag, C., & Walla, P. (2021). "Carving the Digital Addiction Phenotype Out of Behavioral Addiction." Frontiers in Psychology.

• Statista. (2023). "TikTok Usage Statistics Worldwide."

• The Guardian. (2023). "How TikTok Keeps Users Hooked with Its Algorithm."

 

Tag
Share