PMK Mengganas di Awal Tahun, Peternak Diminta Waspada
sapi program ketahanan pangan. rawan terserang PMK.--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Januari 2025, tercatat kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 43. Dengan rincian 9 ekor kambing dan 34 ekor sapi. dari 43 tersebut tersebar di Kecamatan Kota Mukomuko, seperti di Koto Jaya, Pasar Sebelah dan Tanah Harapan. Sedangkan dari kecamatan lain, belum ada laporan.
“Selama Januari 2025, tercatat 43 kasus PMK. Semuanya di Kecamatan Kota Mukomuko. Untuk Kecamatan lainnya belum ada laporan,’’ ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, drh. Diana Nurwahyuni.
BACA JUGA:Rahasia Ternak Ayam, Cuan Mengalir Tanpa Henti!
BACA JUGA:Waspada! Penyakit Sapi yang Harus Diwaspadai Peternak
Disampaikan Diana, pada tahun 2024 lalu, jumlah kasus PMK di Kabupaten Mukomuko mencapai 149 kasus. Penyebaran PMK di awal tahun ini harus menjadi perhatian serius pemilik ternak, baik sapi, kambing, kerbau dan sejenisnya. Diana menegaskan, pihaknya akan terus mengedukasi peternak untuk lebih waspada dan peduli dengan ancaman penyebaran virus tersebut.
“Apabila ditemukan hewan ternak terjangkit PMK, segera menghubungi petugas kesehatan di wilayah masing,” pesan Diana.
Disampaikan Diana, pihaknya saat ini masih menunggu vaksin PMK yang sebelumnya telah diajukan ke Kementerian Pertanian. Dimana Distan Mukomuko telah mengusulkan 20.000 dosis vaksin. Dijelaskan Diana, usulan vaksin PMK sebanyak 20.000 dosis untuk 10.000 ekor ternak. Satu ekor ternak mendapatkan dua dosis.
BACA JUGA:Domba Peluang Emas di Ladang Ternak, Keunggulan Budidaya yang Menggiurkan
“Kami usulkan sebanyak 20.000 dosis ke pihak Kementrian Pertanian Republik Indonesia, dimana pengusulan itu dilakukan untuk mengantisiapasi penyebaran virus PMK di Kabupaten Mukomuko,” ungkap Diana.
Menurutnya, jumlah vaksin PMK yang diusulkan kepada Kementan tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah populasi hewan ternak berkuku belah di daerah ini. Dia menjelaskan, populasi sapi yang ada sebanyak 32.646 ekor, kerbau 9.462 ekor, kambing 32.214 ekor, dan domba 1.455 ekor.
Ia menjelaskan, instansinya mengusulkan vaksin PMK kepada Kementan jauh lebih sedikit dari populasi yang ada, karena kendalanya sistem peternakan di daerah ini diliarkan, bukan diikat dan dikandangkan.
"Kami mengusulkan vasin sesuai dengan jumlah hewan ternak yang bisa divaksin atau yang bisa dijangkau, dan ada juga ternak yang diliarkan, tetapi mudah ditangkap," ujarnya.