Sejarah Kehancuran Nauru, Negara Kaya Raya Yang Jatuh Miskin Karena Foya-foya
Sejarah Kehancuran Nauru, Negara Kaya Raya Yang Jatuh Miskin Karena Foya-foya--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Nauru merupakan salah satu negara kepulauan terkecil di dunia yang tidak memiliki ibukota. Seluruh wilayahnya hanya berupa satu pulau koral dengan luas sekitar 21 KM persegi dan dihuni oleh sekitar 10.000 jiwa. Dilansir dari channel youtube Doczon.
Negara ini bahkan tidak memiliki sungai, tidak punya situs warisan dunia serta tidak memiliki kawasan lindung.
Nauru hanya memiliki jalan sekitar 29 KM dan rel kereta api sepanjang 3,5 km. Nauru terletak di kawasan mikronesia dan Polinesia yang tercatat sejak 3000 tahun yang lalu. Negara ini pernah dianeksasi Jerman pada tahun 1888. Diperintah oleh Inggris, Australia dan Selandia Baru. Dibawah mandat 3 bangsa-bangsa, setelah perang dunia pertama, negara ini juga pernah dikuasai Jepang pada tahun 1942.
BACA JUGA:Daftar 5 Negara yang telah Melegalkan Praktik Euthanasia sebagai salah Satu Tindakan Medis
BACA JUGA:Aljazair, Negara Kaya Minyak Yang Bergantung Pada Keledai
Kemudian dikuasai kembali oleh Inggris, Australia dan Selandia Baru. Kemudian di bawah perjanjian perserikatan bangsa-bangsa tahun 1966, Nauru mendapat kemerdekaan penuh dan berdiri sebagai negara republik.
Dua tahun kemudian meski memiliki wilayah yang sangat kecil, Nauru memiliki sejarah ekonomi yang cukup unik dan pernah menjadi salah satu negara paling makmur di dunia. Pada tahun 1975, Nauru memiliki penghasilan sekitar 2,5 miliar dollar dengan jumlah penduduk hanya sekitar 10.000 jiwa. Negara ini menempati posisi teratas sebagai negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di dunia yang mencapai 27.000 dolar Amerika per tahun.
Jauh mengungguli Amerika Serikat yang pada tahun 1980 memiliki pendapatan perkapita sebesar 12.500. Tetapi sayangnya, hanya dalam waktu kurang dari 3 dekade, keadaan Nauru berubah secara total. Dari yang semula sebagai negara paling makmur menjadi negara miskin.
Bahkan pada tahun 2017, Nauru menempati posisi salah satu dari lima negara yang termiskin di dunia. Kekayaan yang pernah dimiliki oleh Nauru berasal dari jutaan tahun silam.
BACA JUGA:Senegal: Negara Yang Bertaruh Dengan Pendidikan
BACA JUGA:Saint Lucia: Negara Indah Yang Hampir Bangkrut, Karena Pemuda Enggan Bertani
Tepatnya ketika kepulauan kecil ini menjadi rumah singgah bagi burung laut yang bermigrasi antar benua. Ribuan burung migrasi tersebut kemudian membuang kotoran ketika singgah di Pulau. Kemudian kotoran burung yang mengendap selama ribuan tahun tersebut berubah menjadi keraguano bahan alamiah penghasil fosfat yang bernilai ekonomi tinggi. Maka ketika Nauru meraih kemerdekaannya pada 13 Januari tahun 1968, diperkirakan terdapat sekitar 60 hingga 70 juta ton cadangan fosfat di negara ini. Dimana Sejak saat itu pemerintah dan rakyat Nauru bisa menikmati hasil kekayaan alam mereka selama satu dekade antara tahun 1974 hingga tahun 1980-an.
Segala kemewahan benar-benar menjadi milik masyarakat dan dipenuhi dengan barang-barang berharga.
Bahkan pantai di Nauru dipenuhi dengan perahu pribadi mewah milik perorangan. Mereka menikmati segala kemewahan yang mereka punya. Bukan saja uang yang berlimpah, namun juga kebebasan pajak transportasi, pendidikan dan kesehatan gratis.
Bahkan pemerintah akan membayar biaya pengobatan untuk keluarganya yang membutuhkan perawatan di Australia. Selain itu, banyak pemuda Nauru yang dikirim ke berbagai universitas bergengsi di Australia dengan biaya penuh dari pemerintah. Beragam fasilitas dan kemewahan yang dinikmati pemerintah dan masyarakat Nauru membuat mereka lupa bahwa sebanyak apapun kekayaan alam yang mereka miliki pada akhirnya semuanya akan habis.
Sialnya saat memasuki tahun 1986 pemerintah dan seluruh masyarakat nauru baru menyadari jika cadangan fosfat di negara mereka mulai habis.
Pemerintah yang mulai sadar akan ancaman tersebut kemudian segera mencari cara untuk mengelola keuangan negara mereka yang bernilai miliaran dolar.
Tetapi sialnya tidak ada satupun warga Nauru yang dianggap cakap di bidang ekonomi keuangan maupun investasi.
Sehingga mereka menggunakan jasa konsultasi asing dengan biaya mahal untuk mengelola keuangan negaranya. Namun sialnya lagi, para konsultan keuangan yang disewa pemerintah ternyata melakukan korupsi besar-besaran dengan melaporkan kebutuhan keuangan yang tidak sebenarnya.
Sebagai akibat dari masalah keuangan tersebut pemerintah nauru kemudian mulai berani berhutang dengan jumlah 239 juta dollar. Dimana kemudian karena pemerintah nauru tidak mampu untuk membayar utang-utang tersebut, banyak aset mereka di luar negeri disita pengadilan.
Hingga akhirnya pada tahun 2002 nauru dinyatakan sebagai negara bangkrut. Selain telah bangkrut secara ekonomi yang paling menyedihkan semua lahan di negara ini tidak dapat dijadikan lahan pertanian atau perkebunan. Semua lahan di negara yang sempit ini telah rusak akibat aktivitas pertambangan yang membabi buta.
Belum lagi laut mereka juga ikut tercemar akibat limbah tambang Tanpa sumber pendapatan yang memadai, hidup rakyat nauru berada pada titik yang sangat jauh di bawah level sebelumnya.
Mereka bergantung pada bantuan pihak luar melalui makanan siap saji yang kaya karbohidrat tinggi, kadar gula dan bahan pengawet.
Sehingga hal tersebut sangat berdampak pada meningkatnya penderita penyakit obesitas yang parah di negara ini. Sehingga kemudian Nauru menjadi negara dengan penyandang obesitas yang tertinggi di dunia.