KORAN DIGITAL RM – Sempat kekeringan akibat jebolnya irigasi primer Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kanan, persawahan wilayah Kecamatan Lubuk Pinang sekarang mulai masuk tahapan panen. Adapun dampak dari kekeringan terhadap hasil panen tidak terlalu terasa.
Walaupun ada penurunan hasil, tetapi masih kategori wajar. Namun yang sempat menjadi permasalahan, banyak padi yang diserang penyakit blas atau yang lebih dikenal dengan patah leher. Dimana penyakit blas ini diakibatkan serangan jamur. Sebagaiamana yang diungkapkan oleh koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, S.P Selasa 16 Januari 2024. BACA JUGA:RAB Fisik Masih Digarap, Desa Tirta Mulya Belum Evaluasi RAPBDes 2024 Korluh menyampaikan, luas lahan persawahan DI Kanan Wilayah Kecamatan Lubuk Pinang sekitar 800 hektar (ha). Sebagaimana terpantau oleh pihak BPP hampir separuh persawahan dari total luas tersebut sudah di panen. Sehingga yang belum melakukan panen, yaitu padi yang memang tanam agak terlambat. “Untuk petani wilayah DI Manjuto Kanan Kecamatan Lubuk Pinang sekarang sudah mulai ada yang panen,”katanya. Lanjutnya, adapun hasil panen yang didapat petani masih cukup lumayan. Walaupun banyak yang memprediksi hasil panen akan menurun drastis dampak dari kekeringan. Sehingga fakta hasil panen ini menepis semua prediksi tersebut. Ditambah lagi harga gabah sekarang cukup mahal, bahkan sempat menyentuh Rp 7 ribu per kilogram (kg). Sehingga penurunan sedikit hasil sudah tertutupi dengan harga gabah yang tinggi. “Kalau hasil panen petani cukup maksimal, memang ada penurunan hasil tetapi perbandinganya hanya sedikit. Tapi di sisi lain harga gabah pada panen kali ini cukup tinggi,”tambahnya. BACA JUGA:Maju Makmur Bakal 'Kecipratan' DBH? Masih Korluh, akan tetapi kekeringan yang sempat terjadi ini membawa penyakit. Sebab banyak padi petani DI Kanan terserang penyakit blas. Mayoritas varietas padi yang diserang, yaitu Ciherang dan Ciliwung. Serangan penyakit blas, diperkirakan karena perubahan cuaca dari panas ke hujan. Sehingga kondisi yang selama ini kering menjadi basah dan menyebabkan tumbuhnya jamur pada batang padi. “Makanya sejak awal muncul penyakit blas, kita sampaikan ke para petani agar perhatikan betul pertumbuhan padi. Kalau memang ada tanda-tanda terserang cepat obati,”demikian Korluh.*
Kategori :