radarmukomukobacakoran.com-Tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Rabu malam (11/12/2024). Sebuah bus lintas provinsi mengalami kecelakaan maut, terjun ke jurang sedalam 70 meter dan terbakar, merenggut tiga nyawa.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB di wilayah Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, saat bus Putra Raflesia dengan nomor polisi BD 7089 AU tengah melintas di jalur yang membelah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Tebing Batu.
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, membenarkan kejadian tersebut. "Benar, telah terjadi kecelakaan bus masuk jurang di Pekon Rata Agung. Tiga orang meninggal dunia," ujar Alsyahendra saat dihubungi pada Kamis (12/12/2024).
BACA JUGA:Misteri di Balik Tragedi Lebak Bulus: Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek, Motif Masih Misterius
BACA JUGA:Tragedi Bendungan Benteng 27 Hari Pencarian, Mimpi Konten Berujung Maut
Korban jiwa dalam tragedi ini adalah sopir bus, M Sofyan, dan dua penumpang, Dedi Aditya, warga Lebak Bulus, dan Karta Jaya Sitepu, warga Tambun (Bekasi).
Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, bus yang membawa 9 penumpang tersebut tengah dalam perjalanan dari Bengkulu menuju Jakarta. Saat melintasi jalan berkelok dan menanjak di kawasan TNBBS, bus diduga mengalami rem blong dan terjun bebas ke jurang.
"Bus masuk ke dalam jurang sedalam 70 meter dan terbakar di lokasi," tambah Alsyahendra.
Sesaat setelah kejadian, enam penumpang lainnya berhasil menyelamatkan diri dari bus yang terbakar. Mereka langsung dievakuasi ke Puskesmas Lemong untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara itu, jenazah ketiga korban dibawa ke rumah sakit di Pesisir Barat.
Tim Satlantas Polres Pesisir Barat telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan lebih lanjut. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk kemungkinan faktor human error, kondisi kendaraan, atau faktor alam.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Masyarakat pun diimbau untuk lebih berhati-hati saat berkendara, terutama di jalur yang berkelok dan menanjak.
BACA JUGA:Fakta Baru! Rem Truk Trailer di Tragedi KM 92 Tol Cipularang Ternyata Berfungsi Normal
BACA JUGA:Menjelajahi Museum Tsunami Aceh, Mengenang Tragedi dan Kebangkitan Aceh
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya keselamatan berkendara dan perlunya upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas.
Diharapkan, hasil penyelidikan polisi dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keselamatan transportasi di wilayah tersebut.
Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi duka yang mendalam.
Kategori :