radarmukomukobacakoran.com-Pemerintah Kabupaten Mukomuko dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan mulai melaksanakan pengujian mutu pangan segar asal tumbuhan (PSAT). Berutujuan untuk mengetahui adanya pencemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat menganggu dan merugikan konsumen.
Sampel pangan segar itu diambil dari para pedagang yang berjualan di di beberapa para tradisional. Diantaranya Pasar Penarik, Pasar Lubuk Mukti, Kecamatan Penarik, hingga pasar Kamis di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang. Adapun sampel yang diambil diantaranya beras, tomat, sayuran dan jenis tanaman hortikultura lainnya. BACA JUGA:Usir Tikus Tanpa Bahan Kimia! Ini 5 Tanaman Pengusir Tikus yang Wajib Ditanam di Rumah BACA JUGA:Kurangi Ketergantuan Kimia, Petani Mulai ‘’Bersahabat dengan Alam’’ Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxsandi Ultria Darma, STP, MEc, DEv alias Etang, mengatakan, kegiatan pengujian mutu dan keamanan pangan segar asal tumbuhan yang dilaksanakan itu merupakan program pengawasan keamanan pangan secara rutin yang dilaksanakan oleh dinasnya. "Apa yang akan kami lakukan ini sebagai upaya untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan masyarakat. Sehingga aman untuk dikonsumsi," jelasnya. Diungkapka Etang, dalam pengujian tersebut, pihaknya mengambil sampel PSAT yang dijual pedagang di enam pasar tradisional. Mulai dari psar di Lubuk Mukti hingga Lubuk Pinang. Sedangkan pengambilan sampel pangan yang dijual pedagang di pasar Kecamatan Teramang Jaya hingga Air Rami akan dilakukan tahun depan. "Sampel pangan segar itu kita bawa ke kantor guna dilakukan pengujian dengan metode rapid test. Tujuanya untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan residu pestisidanya," ujarnya. Menurut Elxsandi, keamanan pangan di zaman globalisasi seperti sekarang ini sangatlah penting. Pihaknya juga mengaku sudah sering sekali melakukan sosialisasi tentang keamanan pangan segar secara terus-menerus kepada masyarakat khususnya petani yang ada di daerah ini. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, saat ini Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko sangat konsen dan komitmen terhadap keamanan pangan segar. "Ya harapan kami pada saat pengujian sampel pangan segar asal tumbuhan yang dijual pedagang di pasar tradisional. Tidak ditemukan kandungan-kandungan zat berbahaya yang dapat mengancam kesehatan masyarakat," harapnya. BACA JUGA:Melindungi Tanaman Tanpa Kimia Berbahaya, Mengungkap Keajaiban Pestisida Alami Selain itu, Etang juga berharap kepada seluruh masyarakat tani agar berlahan-lahan bisa meninggalkan pemakaian pestisida untuk tanaman padi termasuk tanaman hortikultura. Sebab penggunaan pestisida untuk pangan segar asal tumbuhan tidak baik untuk dikonsumsi manusia. "Mari mulai sekarang kita berlahan-lahan tidak ketergantungan penggunaan pestisida untuk tanaman pangan. Agar tanaman pangan kita tetap sehat dan baik untuk konsumsi masyarakat," pungkasnya.(dul)
Kategori :