KORAN DIGITAL RM - Hujan mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Mukomuko. Hujan mulai turun pada Senin (6/11) pagi sekitar pukul 04.30 WIB, dan hujan kembali turun sekitar pukul 12.30 WIB. Hujan turun dengan deras dan intensitas yang cukup tinggi.
Masyarakat Mukomuko menyambut gembira. Mereka mengapresiasikan kegembiraannya melalui media sosial, terutama Facebook dan status WhatsApp (WA). Hujan turun deras tepat setelah dilaksanakan shalat Istisqa di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Jumat (3/11) lalu. Shalat Istisqa dipimpin oleh ustad Meimi Elson, S.Ag, M.Pd. Kepada wartawan koran ini, ustad Meimi mengatakan harapannya agar hujan yang turun ini membawa berkah. Dampak kemarau yang berlangsung sekitar 2 bulan tersebut, bukan hanya manusia yang kesulitan air. Hewan dan tumbuhan juga kesulitan air, hal itu dapat dilihat dari banyaknya rumput yang mengering. BACA JUGA:Bangunan DD Tahun 2023 Diserahkan ke Masyarakat ''Alhamdulillah hujan turun merata di wilayah Mukomuko. Semoga hujan yang turun membawa berkah,'' ujar ustad ustad Meimi. Meimi juga menyampaikan, shalat Istisqa ini merupakan ajaran dari Nabi Muhammad SAW. Tujuannya meminta kepada Allah SWT, agar menurunkan hujan. Sebelum shalat dimulai, jamaah membaca istifar, sebagai bentuk pengakuan dosa dan bertobat kepala Allah SWT. Usai shalat Istisqa dilanjutkan kutbah singkat serta pembacaan surat yasin. ''Salah satu penyebab doa tidak terkabul karena dosa kita. Sebelum shalat Istisqa dimulai, kemarin, memperbanyak istifar,'' tambah Meimi. Masih Meimi, shalat Istisqa' yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, tidak sama seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Saat Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat Istisqa, kata Meimi, dilaksanakan di lapangan terbuka. BACA JUGA:Warga Retak Ilir Diberi Harapan Jalan Konektifitas Dihotmix Pakaian yang dikenakan sederhana, juga membawa ternak yang kurus. Namun demikian, sholat istisqa yang dilaksanakan tidak mengurangi makna yang terkandung di dalamnya. ''Shalat istisqa ajaran Nabi Muhammad SAW, tapi yang kami lakukan tidak sama persis dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,'' demikian Meimi.*
Kategori :