10 Kelompok Orang yang Harus Hindari Singkong: Bahaya Tersembunyi di Balik Makanan Pokok

Jumat 04 Oct 2024 - 12:11 WIB
Reporter : Cici Wulandari
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko.bacakoran.co  -Singkong merupakan sumber karbohidrat yang kaya, tetapi tidak semua orang bisa mengonsumsinya dengan aman. Berikut adalah sepuluh kategori orang yang tidak disarankan mengonsumsi singkong, beserta penjelasannya:

 

1. Penderita Gangguan Tiroid

Singkong mengandung goitrogen, zat yang dapat mengganggu fungsi kelenjar tiroid. Pada penderita gangguan tiroid seperti hipotiroidisme, goitrogen dapat menghambat produksi hormon tiroid, memperburuk kondisi mereka. Singkong mentah khususnya memiliki kadar goitrogen yang tinggi.

 

2. Penderita Alergi Singkong

Meski jarang, ada orang yang memiliki alergi terhadap singkong. Gejala alergi bisa berupa gatal-gatal, ruam kulit, pembengkakan, hingga kesulitan bernapas. Orang yang memiliki reaksi alergi terhadap singkong harus menghindari makanan ini sepenuhnya.

 

3. Orang dengan Masalah Pencernaan

Singkong memiliki serat yang tinggi, tetapi juga mengandung senyawa beracun dalam bentuk sianogenik glikosida yang dapat memengaruhi saluran pencernaan jika tidak dimasak dengan baik. Bagi orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) atau masalah pencernaan lainnya, singkong dapat memicu gejala seperti perut kembung, diare, atau sembelit.

 

4. Penderita Diabetes

Singkong merupakan sumber karbohidrat yang memiliki indeks glikemik sedang hingga tinggi. Pada penderita diabetes, konsumsi singkong dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi singkong.

 

5. Orang dengan Gizi Buruk atau Defisiensi Protein

Singkong mengandung sianida dalam bentuk glikosida sianogenik, terutama pada singkong pahit. Tubuh manusia memerlukan protein untuk memecah dan mengeluarkan sianida dengan aman. Pada individu yang mengalami gizi buruk atau kekurangan protein, mengonsumsi singkong dapat meningkatkan risiko keracunan sianida, yang dapat berakibat fatal.

 

6. Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu hamil dan menyusui dianjurkan berhati-hati dalam mengonsumsi singkong. Konsumsi singkong yang tidak dimasak dengan baik dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin, karena risiko paparan sianida yang tinggi. Zat beracun ini juga dapat terserap dalam ASI dan membahayakan bayi. 

 

7. Anak-anak

Sistem pencernaan anak-anak lebih sensitif terhadap racun dibandingkan dengan orang dewasa. Anak-anak yang mengonsumsi singkong yang tidak dimasak dengan benar atau dalam jumlah berlebihan bisa mengalami keracunan sianida yang menyebabkan gejala seperti muntah, sakit kepala, dan pingsan.

 

8. Orang dengan Penyakit Ginjal

Singkong mengandung zat oksalat, yang bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal pada individu dengan gangguan ginjal atau mereka yang rentan terhadap batu ginjal. Oksalat dapat mengikat kalsium dalam ginjal dan membentuk kristal, yang berpotensi menyebabkan batu ginjal.

 

9. Orang yang Sedang Menjalani Diet Rendah Karbohidrat

Bagi mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat, singkong bukan pilihan yang tepat. Singkong kaya akan karbohidrat, yang bisa menghambat usaha menurunkan berat badan atau mencapai target diet rendah karbohidrat.

 

10. Orang dengan Fenilketonuria (PKU)

Singkong mengandung asam amino fenilalanin, yang berbahaya bagi individu dengan fenilketonuria, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan tubuh tidak dapat memetabolisme fenilalanin dengan baik. Konsumsi singkong bisa menyebabkan kerusakan otak atau masalah serius lainnya pada penderita PKU.

 

Meskipun singkong adalah makanan pokok di banyak negara dan umumnya aman dikonsumsi jika diolah dengan benar, orang-orang dengan kondisi tertentu harus berhati-hati atau menghindarinya. Pengolahan yang benar, seperti merendam dan memasak singkong secara menyeluruh, sangat penting untuk menghilangkan racun alami yang terkandung di dalamnya.*

Kategori :