KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, menjelang akhir 2024 ini terus menggeber pembangunan yang bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2024. Pasalnya, Rabu,(4/9) tempo hari Dinas PUPR Mukomuko kembali melaksanakan titik nol pembangunan Hotmix Jalan poros Desa Talang Gading. Adapun volume panjangnya 310 meter, dengan besaran anggaran Rp 800 juta an yang bersumber dari DAU tahun 2024. Masyarakat Desa Talang Gading sambut pembangunan Hotmix tersebut dengan riang gembira. Dan berharap kontraktor yang mengerjakan pembangunan itu bisa menuntaskan pekerjaan itu tepat waktu sesuai perencanaan yang ditetapkan.
BACA JUGA:BWS Sumatera VII Bengkulu Tinjau Longsor di Desa Pondok Panjang
BACA JUGA:Dua Bangunan Tahap Satu Desa Lubuk Sanai Diserahterimakan
Kepala Desa (Kades) Talang Gading, Efendi mengatakan, apa yang diimpikan masyarakat Desa Talang Gading selama ini sekarang terjawab oleh Bupati dan wakil Bupati Mukomuko. Meskipun belom Dihotmix sepenuhnya. Tetapi masyarakat Desa Talang Gading sudah senang dan riang gembira terkait dengan adanya peningkatan (Hotmix) Jalan poros Desa Desa Talang Gading ini. "Masyarakat Desa Talang Gading mendukung penuh dan siap berkontribusi dalam kegiatan pembangunan Jalan Hotmix tersebut. Masyarakat kita menyambut kegiatan pembangunan Hotmix ini dengan riang dan gembira. Terimaksih pak bupati dan ibu wakil bupati," kata Efendi Kamis,(6/9).
BACA JUGA:Pemdes Talang Sakti Salurkan BLT-DD Triwulan Ke-3
BACA JUGA:Linmas Sungai Rumbai Diberi Pelatihan Khusus
Masih dikatakan Efendi, Karena Jalan yang dibangun ini adalah Jalan poros utama. Masyarakat Desa Talang Gading berharap pemborong dalam kegiatan ini bisa menuntaskan kekejaman tepat waktu sesuai dengan perencaan. Meski demikian, tapi masyarakat tetap berharap pemborong dan semua tenaga kerja yang terlibat dalam pengerjaan Jalan Hotmix ini, harus mengerjakan pembangunan sesuai dengan volume dan spesifikasi yang sudah ditetapkan. Masyarakat tidak mau Jalan Hotmix tersebut dikerjakan asal-alasan atau asal jadi dan abaikan kualitas dan mutu. "Ya, masyarakat kita memang sangat senang dengan pembangunan ini. Tetapi masyarakat tetap minta kontraktor yang mengerjakan pembangunan ini bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Dengan tidak mengabaikan spesifikasi serta kualitas dan mutu bangunan," tambah Efendi.*