KORAN DIGITAL RM – Jika sering turun hujan, mayoritas halaman rumah warga di Desa Resno, Kecamatan V Koto kerap tergenang air. Pasalnya di sepanjang jalan provinsi belum ada saluran drainase. Sehingga surutnya genangan hanya mengandalkan serapan tanah. Kondisi tersebut selama ini tentu mengganggu para warga.
Kades Resno, Mardalius mengatakan, memang permasalahan tersebut sudah lama dikeluhkan oleh warganya. Sebab belum ada solusi dari pihak terkait walaupun sudah sering disampaikan. Selain itu, pemerintah desa juga tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya anggaran Dana Desa (DD) tidak bisa digunakan untuk membangun drainase di badan jalan provinsi. Dimana DD terhalang regulasi serta harus berurusan dengan pihak-pihak terkait di provinsi.
“Kalau drainase ini bisa dibangun dengan DD pasti sudah lakukan. Namun beberapa kali kita koordinasikan ke pihak-pihak terkait katanya tidak bisa,”ujar Kades.
BACA JUGA:Sumber Makmur Tuntaskan Fisik DD 2023
Masih Kades, namun jika tidak ada halangan pembuatan drainase tersebut akan direalisasikan oleh pemerintah pada 2024 mendatang. Adapun rencana jalur drainase dari perbatasan Desa Lalang Luas dekat makam, sampai ke pemukiman dekat kantor Desa Resno. Sebab pembangunan drainase di lingkungan wilayah Resno sudah masuk dalam skala prioritas di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab). Maka para warga sangat berharap pembangunan drainase tersebut memang direalisasikan. Pasalnya beberapa kali perencanaan juga selalu gagal dan tidak ada realisasi sampai sekarang.
“Kita tetap meminta warga bersabar dan berdoa, kalau tidak ada perubahan tahun depan dibuat drainase oleh pemerintah,”tambahnya.
BACA JUGA:Monev di Kota Praja, Pemdes Diminta Segera Serahterima Bangunan
Lanjutnya, Kades juga telah berkoordinasi dengan beberapa perusahaan swasta wilayah Kecamatan V Koto. Diantaranya PT Agro Muko Sungai Kiang Estate. Dimana Kades meminta anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) mereka disalurkan untuk pembangunan drainase. Walaupun anggaran CSR tersebut nantinya belum cukup membuat drainase permanen, paling tidak sekedar galian biasa untuk jalur air. Sehingga kedepannya keluhan warga mengenai genangan tidak ada lagi.
“Kita juga telah usulkan galian drainase biasa ke perusahaan swasta, untuk sementara air hujan bisa mengalir saja itu sudah cukup,”tutup Kades.*