radarmukomuko@bacakoran.co - Siapa sangka makhluk mungil seukuran biji beras dengan bentuk tubuh mirip pesawat tempur bisa menjadi pahlawan bagi para petani? Ya, dia adalah Tomcat, kumbang kecil yang tak hanya menggemaskan, tapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.
Tomcat, atau yang lebih dikenal dengan nama ilmiah Paederus fuscipes, adalah predator bagi berbagai hama tanaman seperti ulat, kutu daun, dan kumbang lainnya. Keberadaannya di ladang dan kebun sangat dihargai karena membantu menekan populasi hama yang merugikan hasil panen.
Namun, di balik manfaatnya yang besar, Tomcat ternyata menyimpan bahaya tersembunyi. Hewan ini memiliki cairan beracun yang disebut pederin di dalam tubuhnya. Cairan ini dapat menyebabkan iritasi kulit yang sangat menyakitkan jika terkena manusia.
Mengenal Lebih Dekat Tomcat: Si Mungil Berwajah Pesawat
Tomcat memiliki ciri khas yang mudah dikenali: tubuhnya berwarna hitam dengan kepala dan ujung perut berwarna oranye kemerahan. Bentuk tubuhnya yang ramping dan panjang membuatnya terlihat seperti pesawat tempur mini.
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis Tomcat yang sering dijumpai, antara lain:
• Tomcat biasa (Paederus fuscipes): Jenis Tomcat yang paling umum dijumpai. Memiliki tubuh berwarna hitam dengan kepala dan ujung perut berwarna oranye kemerahan.
• Tomcat bergaris (Paederus littoralis): Memiliki garis-garis kuning atau oranye di sepanjang tubuhnya.
• Tomcat berbintik (Paederus riparius): Memiliki bintik-bintik kuning atau oranye di sepanjang tubuhnya.
Tomcat biasanya aktif di siang hari dan sering terlihat berkeliaran di sekitar tanaman, terutama di area yang lembap dan bervegetasi tinggi.
Bahaya Tersembunyi di Balik Pesona Tomcat:
Meskipun bermanfaat bagi petani, Tomcat dapat menjadi ancaman bagi manusia. Cairan beracun pederin yang dimilikinya dapat menyebabkan iritasi kulit yang dikenal sebagai "dermatitis linear".
Kontak dengan Tomcat dapat terjadi secara tidak sengaja, misalnya saat kita menyentuh atau menghancurkan Tomcat, atau saat Tomcat secara tidak sengaja masuk ke dalam pakaian atau tempat tidur.
Gejala dermatitis linear biasanya muncul beberapa jam setelah kontak dengan Tomcat. Gejala yang muncul meliputi:
• Ruam merah dan bengkak: Muncul di area yang terkena cairan pederin.