radarmukomuko.bacakoran.co - Bagi kita umat islam sangat mempercayai bahwa rezki maut dan jodoh merupakan ketentuan Allah Swt.
Namun dari ketentuan tersebut masih banyak yang bertanya -tanya,Benarkah rezeki sudah diatur atau manusia bebas berusaha untuk mendapatkannya? Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam cermah agama memberikan jawaban tentang rezeki dan usaha manusia yang dipilih manusia. “Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya, bahkan sebelum mereka lahir ke dunia,” jelas UAH. “Namun, bukan berarti manusia hanya berdiam diri dan menunggu rezeki datang dengan sendirinya.” UAH menjelaskan bahwa manusia memiliki akal dan potensi untuk berusaha dan berkarya. Usaha inilah yang menjadi ikhtiar manusia untuk mendapatkan rezeki. “Ikhtiar yang dimaksud bukan hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja dengan cerdas dan penuh tawakal kepada Allah SWT,” ujar UAH. Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diikhtiarkan oleh manusia dalam mencari rezeki: 1. Memiliki Tujuan Hidup yang Jelas Apa yang ingin dicapai dalam hidup ini? Tujuan hidup yang jelas akan memberikan arah dan semangat dalam berusaha. Tanpa tujuan yang jelas, usaha manusia bisa menjadi sia-sia. 2. Membangun Tekad dan Keyakinan yang Kuat Yakinlah bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki yang terbaik bagi hamba-Nya yang berusaha dengan ikhlas dan tawakal. Keyakinan ini akan mendorong manusia untuk terus berusaha meskipun menghadapi rintangan dan hambatan. 3. Berusaha dengan Cerdas dan Kreatif Jangan hanya terpaku pada satu cara, cobalah berbagai cara untuk mendapatkan rezeki. Pelajari ilmu dan pengetahuan baru, asah kreativitas, dan manfaatkan teknologi untuk meningkatkan peluang usaha. 4. Beramal Saleh Amalan saleh dapat membuka pintu rezeki dan memudahkan usaha manusia. Semakin banyak amal saleh yang dilakukan, semakin besar peluang untuk mendapatkan rezeki yang berkah. 5. Bersabar dan Tidak Mudah Menyerah Rezeki tidak selalu datang dengan mudah dan instan. Teruslah berusaha dan bersabar, insya Allah rezeki akan datang pada waktunya. Jangan mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan, jadikan kegagalan sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan. 6. Mensyukuri Rezeki yang Didapatkan Syukurilah rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, sekecil apapun itu. Rasa syukur akan mendatangkan rezeki yang lebih banyak lagi. 7. Berbagi Rezeki dengan Orang Lain Memberi kepada orang lain, baik dalam bentuk harta benda, ilmu pengetahuan, maupun tenaga, dapat mendatangkan rezeki yang tidak terduga. UAH mengingatkan bahwa rezeki bukan hanya tentang harta benda, tetapi juga kesehatan, kebahagiaan, dan ilmu pengetahuan. “Syukurilah rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, sekecil apapun itu,” pesan UAH. “Gunakan rezeki dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Tausiah UAH ini memberikan pencerahan bagi banyak orang tentang rezeki dan usaha manusia. Dengan memahami konsep rezeki dan ikhtiar, diharapkan manusia dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh syukur. Namun, perlu diingat bahwa rezeki adalah rahasia Allah SWT. Manusia hanya bisa berusaha dan berikhtiar, selebihnya Allah SWT yang menentukan. Tetaplah semangat dalam berusaha dan jangan pernah berhenti berdoa kepada Allah SWT. Insya Allah, rezeki yang berkah dan melimpah akan datang kepada hamba-Nya yang senantiasa bersyukur dan berusaha dengan penuh tawakal.* Artikel Ini Dilansir Dari Berbagai Sumber : liputan6.com dan hops.id
Kategori :