radarmukomuko@bacakoran.co - Beras merupakan bahan pangan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, tidak makan nasi sama saja dengan tidak makan nasi. Inilah sebabnya mengapa nasi sangat penting bagi orang-orang yang menggunakannya sebagai sumber utama karbohidrat.
Nasi merupakan makanan paling populer di dunia, khususnya di Asia Tenggara. Tak terkecuali di negara kita, masyarakat Indonesia menganggapnya sebagai makanan pokoknya. Data konsumsi beras sebagai makanan pokok mencakup 98% penduduk Indonesia. Namun bangsa Indonesia sudah mulai bergantung pada konsumsi beras, hal ini terlihat dari perubahan harga dan fluktuasi perekonomian pada harga beras dan pasokan beras. Selain itu, dominasi beras sebagai bahan makanan pokok telah menghambat pertumbuhan dan pengembangan pangan lokal yang sama bergizinya dengan makanan pokok.
Seiring berjalannya waktu, tren konsumsi beras semakin beragam. Ada kelompok yang suka makan nasi panas, ada pula yang suka makan nasi dingin. Hal ini sering menimbulkan pertanyaan. Nasi panas atau nasi dingin mana yang lebih baik untuk kesehatan Anda? Jawabannya simak penjelasannya di bawah ini!
Perbedaan nutrisi nasi panas dan nasi dingin
Jika Anda bertanya-tanya mana yang lebih baik bagi Anda antara nasi panas dan nasi dingin, hal pertama yang Anda perlukan yang perlu diketahui untuk dilakukan adalah mencari perbedaan nutrisi. Mengutip Departemen Pertanian Amerika Serikat, satu cangkir nasi mengandung 44,6 gram karbohidrat yang dipecah menjadi glukosa. Sedangkan kandungan gizi lengkapnya:
- kalori 205 kkal,
- lemak 0,442 gram,
- natrium 1,58 mg,
- karbohidrat 44,6 gram,
- serat 0,63 gram,
- gula tambahan 0 gram
- protein 4,25 gram.