Wow Taman Nasional Komodo Masuk Dalam 10 Destinasi Ekowisata Berstandar Internasional

Senin 03 Jun 2024 - 09:25 WIB
Reporter : Irma
Editor : Ahmad Kartubi

Komodo memiliki indera penciuman yang tajam sehingga memungkinkan mereka mencium mangsanya dari jarak jauh. Lidahnya yang selalu menjulur memungkinkannya mendeteksi dari jarak tertentu lokasi mangsa, manusia, dan air. Menurut Mulyana dan Ridwan (1992), komodo akan melumpuhkan mangsanya dengan cara menutup mulut dan jari serta dengan mengeluarkan air mata dari rahangnya yang kuat.

Reproduksi dan bersarang >Musim kawin berlangsung pada bulan Mei sampai Bulan Agustus, lalu pada bulan September komodo mulai bertelur. Komodo akan menarik perhatian pasangannya dengan menunjukkan perilaku pacaran, antara lain menjilat dan mencium bagian belakang tubuh, mencakar/meraba-raba hingga naik ke atas pasangannya. Inilah ciri khas aktivitas kawin komodo. 

Aktivitas kawin akan muncul setelah 3 hari pencarian. Kemudian dilakukan kegiatan pencarian dan kawin sesuai dengan urutan perilaku kawin. Perkawinan bisa bertahan 6 hari. Aktivitas dan perilaku bertelur mulai terlihat setelah kawin tidak terjadi lagi. Perilaku awal yang dilakukan adalah betina lebih aktif melakukan eksplorasi untuk mencari tempat bertelur (Mulyana dan Ridwan 1992). Komodo menyimpan telurnya di bawah tanah atau di sarang yang mereka gali sendiri. Komodo betina dapat bertelur 15 hingga 30 butir. Rata-rata panjang telur Komodo adalah 8,6 cm, diameter 5,9 cm, dan berat 105 gram. Komodo muda memiliki panjang 40 cm dan berat kurang dari 100 gram

Sarang komodo bisa berlubang di tanah, bersarang di gundukan tanah, dan bersarang di bukit. Terkadang komodo menggunakan gundukan yang mirip dengan sarang burung Gosong. Masa inkubasi berlangsung selama 8 bulan, telur menetas pada bulan April dan Mei dengan sex ratio 3:1.

Sumber : journal Uajy.ac.id

Kategori :