radarmukomukobacakoran.com - Pada Kamis 16 Mei 2024, pintu DI Manjuto Kanan telah resmi ditutup. Pengeringan irigasi DI Kanan akan berlangsung selama 4 bulan sampai pertengahan September mendatang. Berdasarkan data dari Balai Sungai Sumatera (BWS) Sumatera VII melalui Unit Pengelola Irigasi (UPI) Manjuto, padi yang terdampak rata-rata umur 60 hari dengan luas lahan sekitar 72 hektar dari total lahan fungsional 1.100 hektar.
Pasalnya mayoritas lahan persawahan sudah mulai menguning dan tinggal menunggu panen. Berdasarkan pengamatan Dinas Pertanian Mukomuko melalui Bidang Ketahanan Pangan, jika cuaca normal umur padi 60 hari sudah tidak terlalu membutuhkan air. Sehingga air hujan saja sudah cukup. Ketua UPI DI Manjuto Kanan, Sumarlin, S.T saat dikonfirmasi menyampaikan, selama pengeringan DI Manjuto Kanan, petani wilayah tersebut diarahkan melakukan tanam palawija. Pasalnya jadwal tersebut memang telah disepakati bersama berdasarkan keputusan Bupati Mukomuko, bahwa DI Kanan di Musim Tanam (MT) tiga tahun tanam palawija. Adapun masa pengeringan akan berlangsung selama 4 bulan sampai pertengahan September. BACA JUGA:Tahun Ini, DD Tanjung Alai Fokus Peningkatan Jalan “Pintu DI Manjuto Kanan sudah ditutup. Harapan kami para petani melaksanakan pola tanam palawija sebagaimana yang telah dijadwalkan bersama,”tuturnya. Masih Sumarlin, selama pengeringan ini pihak BWS juga akan memanfaatkannya untuk melakukan rehabilitas saluran irigasi primer di BM 2 sampai BM 3. Sebab seperti diketahui bersama, sekitar beberapa bulan lalu saluran irigasi di lokasi tersebut jebol. Sehingga air irigasi DI Manjuto Kanan sempat dihentikan sementara. Terkait jadwal perbaikan irigasi tersebut akan dimaksimalkan dan menyesuaikan jadwal pengeringan. Pasalnya tim teknis BWS Sumatera VII juga telah melakukan perhitungan, bahwa masa berbaikan akan selesai selama 4 bulan tersebut. Terlebih pada September mendatang, Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko juga akan melaksanakan program penanaman varietas padi baru. “Selama masa pengeringan akan dilakukan perbaikan saluran irigasi. Semoga proses perbaikan bisa menyesuaikan jadwal pengeringan. Supaya pola tanam padi tepat waktu,”tambahnya. BACA JUGA:Cegah Serangan DBD, Pemdes Tanjung Jaya Gelar Pelatihan Kesehatan Ketua Komisi Irigasi (Komir) Kabupaten Mukomuko, Gianto, M.Si menyampaikan, jadwal pengeringan DI Kanan memang berdasarkan keputusan Bupati Mukomuko. Berkat komitmen bersama dari para Petani Pemakai Air (PPA) jumlah lahan yang terdampak tahun ini semakin sedikit. Tahun lalu ada sekitar 100 hektar lebih sawah terdampak. Sedangkan tahun ini hanya 72 hektar. Maka dari itu ia berharap kedepannya komitmen bersama ini tetap ditingkatkan. Bahkan diharapkan tahun depan ketika dilakukan penutupan irigasi tidak ada lagi lahan terdampak. “Sebagaimana komitmen bersama pintu DI Manjuto Kanan sudah kita tutup. Harapan kami komitmen bersama ini setiap tahun semakin meningkat,”demikian Gianto.*
Kategori :