Akses JUT Rusak Parah Jadi Keluhan Para Petani

Kamis 18 Apr 2024 - 20:01 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com - Kondisi akses Jalan Usaha Pertanian (JUT) yang rusak parah menjadi keluhan para petani. Salah satunya akses JUT area persawahan Desa Tirta Makmur, Kecamatan Air Manjuto menuju lahan persawahan Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang. Sebab akses JUT di lokasi tersebut dengan panjang sekitar 2 kilometer (km) rusak parah.

Permukaan jalan yang awalnya berupa koral mulai tertimbun tanah dengan lubang-lubang besar. Sehingga akses jalan sangat sulit dilalui, terlebih saat cuaca sering hujan. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Sagimin, salah seorang petani sekaligus Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tirta Makmur. Pada Kamis 18 April 2024.

Sagimin mengatakan, salah satu permasalahan yang memang sudah sangat lama dikeluhkan oleh para petani desanya dan desa tetangga, yaitu perihal JUT. Dimana akses JUT Desa Tirta Makmur yang terhubung dengan Desa Arah Tiga di area persawahan kondisinya sangat memprihatinkan. Terlebih saat cuaca sering hujan permukaan jalan tergenang air dan berlumpur. Kendaraan roda dua maupun roda empat bahkan biasanya kesulitan melintas. 

“Salah satu keluhan kita dari kalangan petani, yaitu perihal akses JUT dan ini menjadi PR pemerintah desa,”katanya.

Lanjutnya, padahal JUT tersebut merupakan penunjang ekonomi para petani. Selain itu juga sebagai penunjang ketahanan pangan. Namun sangat disayangkan akses satu-satunya untuk mengeluarkan hasil pertanian kondisinya rusak parah. Ia juga mengatakan, Para petani juga telah mengusulkan pembangunan ke masing-masing pemerintah desa terkait. Namun karena memang akses jalan yang rusak cukup panjang dan anggaran Dana Desa (DD) juga terbatas, otomatis tidak bisa mengcover seluruhnya.

“Sebab JUT ini penunjang ekonomi sekaligus ketahanan pangan. Jika mengandalkan desa seluruhnya dipastikan akan sulit,”tambahnya.

Lanjutnya, terlebih di tingkat desa biasanya juga ada prioritas pembangunan lain yang lebih diutamakan. Maka jika boleh berharap para petani tentu berharap pembangunan JUT yang lebih layak dari Pemerintah Daerah (Pemda) ataupun pihak terkait lainnya. Supaya kedepan akses JUT menjadi lebih jauh lebih baik dari sekarang. 

“Disamping anggaran desa terbatas biasanya ada prioritas lain. Maka kalau harapan kita ada  juga campur tangan dari pemerintah daerah,”demikian Sagimin.*

Tags :
Kategori :

Terkait