radarmukomukobacakoran.com -Letusan gunung berapi merupakan suatu peristiwa yang terjadi akibat keluarnya magma yang terkandung di dalam bumi oleh gas-gas bertekanan tinggi.
Peristiwa ini dikaitkan dengan munculnya magma putih dari dalam bumi. Aktivitas magma yang memiliki suhu sangat tinggi di dalam bumi mencoba keluar sehingga menimbulkan retakan dan pergeseran lempeng kerak bumi. Magma yang mengalir dari perut gunung berapi merupakan gunung berapi atau gunung api yang sedang meletus. Magma merupakan cairan pijar yang terdapat di lapisan bumi dan memiliki suhu yang sangat tinggi, diperkirakan lebih dari 1.000°C. Magma cair yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang meletus bisa mencapai 700-1200°C. Letusan gunung berapi membawa batuan dan abu yang terlempar hingga radius 18 km atau lebih, sedangkan lava dapat membanjiri radius 90 km. Jenis dan bentuk gunung berapi berbeda-beda karena perbedaan tingkat kekentalan dan kedalaman magma pembentuk gunung berapi. Letusan gunung berapi terjadi akibat penumpukan magma di bagian dalam gunung berapi. tekanan tinggi. gas. Letusan seperti ini menimbulkan gunung berapi. Akibat letusan gunung berapi adalah: gas vulkanik, aliran lahar dan pasir panas serta batuan, lahar, tanah longsor, gempa bumi, letusan abu, awan panas. Letusannya membawa abu dan batuan yang mampu meletus hebat dengan radius 18 km atau lebih, sedangkan lahar dapat membanjiri wilayah dengan radius hingga 90 km. Letusan gunung berapi dapat menyebabkan banyak korban jiwa dan harta benda yang berjarak ribuan mil dan bahkan dapat mempengaruhi iklim planet ini. Salah satu letusan gunung terbesar sepanjang sejarah ternyata ada di Indonesia. Letusan gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883 yang terletak di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di perairan Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan Sumatra. Letusan tersebut terjadi tepatnya pada 26 hingga 27 Agustus. Letusan gunung Krakatau tercatat sebagai letusan gunung berapi paling merusak dan mematikan sepanjang sejarah manusia modern. Letusan gunung Krakatau merupakan letusan yang sangat dasyat dimana kekuatan ledakan mencapai 200 megaton atau setara dengan 10.000 bom atom Hiroshima. Akibat dari letusan ini juga menghasilkan gelombang stunami hingga tinggi mencapai 46 meter dan meluas hingga ke wilayah Afrika Selatan. Gelombang stunami yang terjadi ini menghancurkan sekitar 165 desa dan kota di sekitar pasisir dan 132 mengalami rusak berat. Letusan gunung Krakatau terdebgar hingga 4.600 kolometer dari pusat ledakan bahkan terdengar hingga India dan Australia. Suara ledakan tersebut diperkirakan dapat didengarkan oleh 1/8 penduduk bumi pada masa itu. Sebuah alat di Jakarta berjarak 160 Kilometer dari ledakan yang mencatat gelombang suara ledakan hingga 170 disebel, bahkan suara letusan didekatnya dapat mencapai 310 desibel. Suara ledakan gunung api Krakatau ini merupakan suara paling keras yang ada karena manusia pada umumnya hanya dapat merasakan ambang rasa sakit pendengaran berada pada 130 hingga 150 desibel. Oleh karena itu suara ledakan gunung krakatau pada saat ini dapat memekakan telinga hingga memecahkan gendang telinga. Akibat dari letusan gunung berapi Krakatau ini diperkirakan lebih dari 120.000 orang meninggal dunia. Banyaknya korban jiwa ini membuat selama berbulan-bulan masih terlihat banyak korban yang hanyut terapung dilautan terbawa oleh stunami. Letukan gunung api Krakatau juga membuat turunnya suhu bumi secara global dimana selama 2 sampai 3 tahun pasca letusan rata-rata suhu bumi turun hingga 4 derajat celcius. Dampak letusan terparah yakni wilayah terdekat dimana wilaya Lampung dan Banten menjadi wilayah paling terparah. Akibat letusan tersebut kedua wilayah mengalami hujan abu vulkanik selama 1 setengah tahun. Oleh sebab itu banyak terjadi bencana lainnya seperti gagal panen, sulitnya akses air bersih, hingga wabah penyakit.*
Kategori :