radarmukomuko.bacakoran.co – Sebagaimana yang telah direncanakan, wilayah Desa Lubuk Sanai, Kecamatan V Koto Rabu 6 Maret 2024 mulai dilakukan fogging. Proses fogging ke seluruh wilayah desa diperkirakan akan berlangsung selama 4 hari.
Pasalnya jadwal fogging hanya bisa dilakukan dua kali dalam satu hari. Sesi pertama mulai pagi sejak pukul 07.00 sampai 10.00 WIB. Sedangkan sesi ke-2 sore, dari pukul 16.00 sampai 18.00, itupun jika cuaca tidak hujan. Kades Lubuk Sanai, Mutriadi mengatakan, setelah pihak desa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko memang seharusnya langsung bisa dilakukan fogging. Namun karena alat fogging perlu diservis, maka pelaksanaan fogging baru dilakukan sekarang. Dimana pelaksanaan fogging kali ini akan dilakukan merata ke seluruh wilayah desa. Sebab dikhawatirkan penyebaran nyamuk pembawa Demam Berdarah Dengue (DBD) telah meluas. “Hari ini (kemarin red) fogging di seluruh wilayah Desa Lubuk Sanai sudah mulai dilaksanakan,”katanya. BACA JUGA:Peta Koalisi 10 Parpol di DPRD di Mukomuko untuk Usung 5 Paslon Kada Kemudian, untuk pelaksanaan fogging kemungkinan akan berlangsung selama empat hari. Hal tersebut disebabkan fogging harus dilakukan di waktu tertentu, yaitu waktu pagi dan sore. Sebab pada waktu tersebut nyamuk aktif dan beraksi menggigit manusia. Selain itu pelaksanaan fogging juga harus dengan cuaca yang bagus dan tidak hujan. Hal tersebut sesuai dengan petunjuk dari tenaga kesehatan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lubuk Sanai. Oleh sebab itu pihak desa berharap proses fogging bisa berjalan lancar dan cuaca juga mendukung. “Kalau perkiraan kita kalau cuaca mendukung pelaksanaan fogging akan berlangsung selama empat hari,”tambahnya. Masih dikatakan Kades, setelah pelaksanaan fogging selesai para warga juga perlu berkomitmen untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya fogging tidak menyelesaikan maslah seratus persen. Sebab ketika difogging, hanya nyamuk dewasa yang musnah. Sehingga kedepannya masih harus mengantisipasi dengan meminimalisir tempat yang akan menjadi sarang nyamuk. Terkhusus seperti genangan yang terlantar dan tumpukan barang-barang terurus. BACA JUGA:11 Desa Diminta Buru Tambahan DD “Maka jika seluruh wilayah desa sudah difogging, warga juga harus berkomitmen menjaga lingkungan,”tutupnya.*
Kategori :