KORANRM.ID - Harga Tandan Buah Seger (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko terus melambung. Pada 1 Maret 2025, harga tandan buah segar kelapa sawit tertinggi di Kabupaten Mukomuko mencapai Rp3.080 per kilogram di Pabrik PT. Usaha Sawit Mandiri (USM). Sedangkan harga terendah Rp2.930,- per kilogram di pabrik PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi (SSJA). Adapun rincian harga sawit di tingkat pabrik, Berikut adalah daftar harga TBS sawit di beberapa pabrik di Mukomuko pada tanggal tersebut: PT. SAPTA: Rp2.930 per kilogram, PT. KSM: Rp3.010 per kilogram, PT. MMIL: Rp3.010 per kilogram, PT. SSS: Rp3.040 per kilogram, PT. SAP: Rp3.030 per kilogram, PT. KAS: Rp3.000 per kilogram, PT. DDP: Rp3.060 per kilogram, PT. USM: Rp3.050 per kilogram, PT. BMK: Rp3.080 per kilogram, PT. GSS: Rp3.030 per kilogram dan PT. MPRA: Rp3.060 per kilogram.
BACA JUGA:Tanam Porang, Kades Kecewa BACA JUGA:Seluruh PKS Menaikkan Harga Sawit di Hari Pelantikan Kepala Daerah, Tertinggi Rp3.010/Kg BACA JUGA:Perbandingan Hasil Antara Kelapa Sawit dan Karet Masyarakat Lebih Tertarik Tanam Sawit Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Hari Mustaman, SP., MP menyampaikan berdasarkan pengalaman, harga sawit akan menyentuh angka tertinggi pada bulan Maret setiap tahunnya. Memasuki April, biasanya harga berangsur turun dan mencapai titik terendah pada pertengan tahun. ‘’Alhamdulillah harga sawit untuk saat ini terus mengalami kenaikan. Biasanya harga sawit akan turun pada bulan April hingga pertengahan tahun,’’ ujar Hari. Disampaikan Hari Mustaman, perputaran harga sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, seperti permintaan dan penawaran global, harga minyak sawit mentah (CPO), kebijakan pemerintah, musim panen, serta faktor ekonomi dan geopolitik. Pola umum pergerakan harga sawit, pertama pola musim Awal Tahun (Januari - Maret): Harga cenderung stabil atau naik karena produksi sedikit lebih rendah akibat musim hujan. Pertengahan Tahun (April - Agustus): Biasanya terjadi peningkatan produksi sawit sehingga harga bisa turun. Akhir Tahun (September - Desember): Produksi menurun, permintaan meningkat (terutama menjelang Natal dan Tahun Baru), sehingga harga sering naik. BACA JUGA:Tanam Sawit di Lahan Sawah Bisa Dipenjara 5 Th dan Denda Rp 1 M Sosialisasi Pencegahan Alih Fungsi Lahan BACA JUGA:Polsek Pondok Suguh Siap Tindak Tegas Pelaku Pencurian TBS Sawit 2. Faktor yang Mempengaruhi Perputaran Harga Harga CPO Global: Jika harga minyak sawit mentah naik di pasar dunia, harga TBS juga ikut naik. Kebijakan Pemerintah: Seperti pajak ekspor, insentif biodiesel, atau pembatasan impor negara tujuan. Nilai Tukar Rupiah: Jika rupiah melemah terhadap dolar AS, harga CPO dalam rupiah bisa naik. Cuaca & Siklus Panen: Musim hujan atau kekeringan mempengaruhi produksi dan pasokan sawit. Permintaan Biodiesel: Kebijakan mandatori biodiesel (seperti B35 atau B40 di Indonesia) bisa meningkatkan harga sawit.
Kategori :