KORANRM.ID - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan konsep pembelajaran pada Ramadan. Dimana beberapa hari sebelum Ramadan dan beberapa hari setelah Ramadan, para siswa melakukan aktivitas belajar dirumah. Dimulai sejak Kamis 27 Februari hingga Rabu 5 Maret tahun 2025. Setelah itu siswa masuk sekolah, baru libur lagi 26, 27 dan tanggal 28 Maret serta tanggal 3, 4, 5, 7 dan 8 April tahun 2025 merupakan libur bersama Idul Fitri. Setelah itu baru masuk lagi tanggal 9 April 2025.
BACA JUGA:Pasar Virtual Reality Apakah Belanja di Mall Digital Akan Jadi Normal BACA JUGA:Evolusi E-Commerce Apakah Belanja di Toko Fisik Akan Punah Mendidaksmen, mengatakan, kebijakan tersebut bukan suatu yang baru. Pasalnya tahun lalu juga diberlakukan skema seperti itu. Ia juga mengikuti pembicaraan dimedia sosial. Ternyata dalam pengamatan tersebut, mayoritas orang tua menghendaki jangan libur penuh selama Ramadan. Terutama orang tua yang punya kesibukan kerja, sulit mengawasi anaknya jika dilakukan libur penuh selama Ramadan. “Kami mengamati dimedia sosial, bahwa para orang tua ternyata tak menginginkan libur sepenuhnya saat Ramadan,”tuturnya. BACA JUGA:Perda APBD Mukomuko Proses Penomoran, Segini Total Belanja Pemkab Mukomuko Tahun 2025 Karena para orang tua ingin membimbing anaknya dengan kegiatan positif. Kemudian ada persoalan psikologis juga terhadap libur. Terlalu panjang bagi anak-anak, mereka akan mengalami kepenatan. Apalagi anak-anak juga baru masuk sekolah dan libur lagi. Hal tersebut secara psikologis tentu tidak bagus bagi anak-anak. Sehingga libur menjelang Ramadan dan nanti mendekat akhir Ramadan sampai lebaran idul fitri, harus dimanfaatkan untuk kegiatan positif. Salah satunya belajar dirumah, agar anak bisa terus aktif mengasah pembelajaran di rumah. “Karena selama Ramadan orang tua juga ingin anaknya terus belajar dalam hal posotif. Maka selama libur yang telah ditetapkan, kami juga ingin anak tetap belajar dirumah,”tutupnya.
Kategori :