KORANRM.ID - Dengan berkembangnya dunia digital, metaverse telah menjadi fenomena baru yang menarik perhatian banyak investor, terutama dalam sektor properti virtual. Beberapa orang percaya bahwa membeli tanah dan properti di metaverse adalah bentuk investasi masa depan, sementara yang lain menganggapnya sebagai tren yang mungkin tidak bertahan lama. Lantas, apakah properti digital ini benar-benar memiliki nilai jangka panjang?
Pasar properti di metaverse beroperasi dengan konsep yang mirip dengan real estat di dunia nyata. Pengguna dapat membeli, menjual, atau menyewakan lahan virtual menggunakan mata uang kripto. Tanah digital ini biasanya dijual dalam bentuk token non-fungible (NFT), yang menjamin kepemilikan unik dan tidak dapat digandakan. Beberapa platform populer yang menawarkan investasi properti digital termasuk Decentraland, The Sandbox, dan Cryptovoxels.
BACA JUGA:Pasar Virtual Reality Apakah Belanja di Mall Digital Akan Jadi Normal
BACA JUGA:Internet of Senses Apakah Kita Akan Bisa Mencium dan Merasakan Lewat Dunia Digital
Salah satu keuntungan utama memiliki properti di metaverse adalah peluang untuk mendapatkan penghasilan pasif. Pemilik tanah digital dapat menyewakan lahan mereka untuk acara virtual, iklan, atau bahkan membangun pengalaman interaktif bagi pengguna lain. Selain itu, karena keterbatasan lahan digital di platform tertentu, nilai aset ini dapat meningkat seiring bertambahnya permintaan.
Meskipun menjanjikan, pasar properti di metaverse juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu risiko terbesar adalah volatilitas harga aset digital yang sangat tinggi. Tidak adanya regulasi yang jelas juga dapat membuat investor rentan terhadap penipuan atau kehilangan aset karena kegagalan platform. Selain itu, adopsi metaverse secara luas masih dalam tahap awal, sehingga ada ketidakpastian apakah tren ini akan bertahan dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Gaya Hidup Minimalis Digital Bisakah Kita Hidup Tanpa Media Sosial
Seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya adopsi metaverse oleh perusahaan besar, potensi pertumbuhan properti digital tetap terbuka lebar. Namun, seperti halnya investasi lainnya, penting bagi calon investor untuk melakukan riset mendalam sebelum terjun ke pasar ini. Bagi sebagian orang, properti di metaverse bisa menjadi peluang besar, tetapi bagi yang lain, ini mungkin hanya tren sementara yang akan meredup.
Referensi
• Antonopoulos, A. M. (2018). "Mastering Ethereum: Building Smart Contracts and DApps." O'Reilly Media.
BACA JUGA:Teknologi Telepati Digital Bisakah Kita Berkomunikasi Tanpa Suara
• Casey, M., & Vigna, P. (2018). "The Truth Machine: The Blockchain and the Future of Everything." Harper Business.
• Nakamoto, S. (2008). "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System." Bitcoin.org.
Kategori :