KORANRM.ID - Sapi yang sengaja dilepas liarkan sepanjang Jalan Lintas Barat (Jalinbar) di Desa Pasar Sebelah, Kecamatan Kota Mukomuko, kerap mecelakai pengendara. Bagimana tidak, terpantau oleh wartawan media ini, dalam beberapa waktu lebih dari dua pengedara kecelakaan di Jalinbar Pasar Sebelah akibat bertabrakan dengan sapi. Seperti peristiwa kecelakaan baru-baru ini yang menimpa salah seorang guru sekolah swasta, Novia (27) warga Desa Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang. Novia jatuh dari motornya akibat ditabrak sapi di Pasar Sebelah, ketika hendak pulang dari acara Jalan Santai Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Mukomuko Ke-22. Pada 23 Februari 2025. Akibat kecalakaan tersebut, korban mengalami beberapa cidera serius hingga mendapat beberapa jahitan luka. Namun walaupun demikian, pemerintah desa, dinas terkait maupun Pemerintah Daerah (Pemda), seolah tutup mata dan tidak melakukan tindakan tegas serta penertiban, sapi-sapi tersebut. Seolah sapi merumput di Jalinbar di desa ini sudah jadi pemandangan biasa.
BACA JUGA:Penyerang Sapi Mekar Jaya Diduga Bukan Harimau, Ini Penjelasan Pihak BKDSA BACA JUGA:Program Pengembangan Sapi di Sungai Lintang Tahun Ini Tetap Berlanjut Salah seorang rekan korban, Asy menceritakan, mereka berkendara menggunakan sepeda motor tujuan Lubuk Pinang dari acara jalan santi HUT Mukomuko ke-22. Kondisi jalanan awalnya biasa saja, sehingga kendaraan dipacau dengan kecapatan normal. Namun ketika melintas di Desa Pasar Sebelah, tiba-tiba ada sapi yang melintas ke jalan raya. Kemunculan sapi secara tiba-tiba tersebut lantas mecelakai rekannya hingga mengalami kecelakaan. Pasca mencelakai korban, sapi yang langsung kabur tanpa diketahui pemiliknya. “Kami ingin pulang dari acara jalan santi HUT Mukomuko, ketika melintas di Pasar Sebelah tiba-tiba ada sapi melintas dijalan, mengakibatkan teman kami kecelakaan,”tuturnya. BACA JUGA:Waspada! Penyakit Sapi yang Harus Diwaspadai Peternak Akibat kecelakaan tersebut, korban mengalami cidera cukup parah. Bahkan salah satu bagian tubuh yang luka harus dijahit. Selain itu, korban juga sampai sekarang kesulitan beraktivitas akibat cidera cukup serius. Selain mengalami cidera, kendaraan yang dikendarai korban juga mengalami kerusakan dan lecet. Sehingga sangat banyak yang dirugikan akibat kelalaian warga yang melepas liarkan sapi hingga berkeliaran disepanjang Jalinbar. “Kondisi korban cukup parah dan mengalami luka serius. Bahkan ada luka di wajah sampai dijahit,”sambungnya. BACA JUGA:Sapi Lebih dari Sekadar Hewan Ternak, Simbol Keberkahan dan Keharmonisan dalam Budaya Bali Warga Desa setempat yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan, persitiwa kecelakaan akibat sapi dilepasliarkan telah terjadi berulang kali. Bahkan satu bulan ini, sudah ada dua pengedara mengalami kecelakaan akibat ditabrak sapi. Keberadaan sapi ini juga meresahkan mereka. Kesadaran pemilik ternak maupun pengawasan dari pemerintah desa, pemerintah daerah dan dinas terkait sangat minim. Sehingga sapi-sapi ini bebas berkeliaran setiap hari, baik waktu siang maupun malam. “Kalau yang saya saksikan sendiri sudah ada dua pengendara di bulan ini ditabrak sapi dan mengalami luka-luka. Harusnya harus ada kesadaran pemilik dan wajib juga ada tindakan tegas dari pemerintah dan dinas terkait,”tutupnya.
Kategori :