Fenomena Sleep Tourism Mengapa Wisata Tidur Menjadi Tren Baru

Kamis 20 Feb 2025 - 17:00 WIB
Reporter : Fahran
Editor : Ahmad Kartubi

KORANRM.ID - Di tengah gaya hidup modern yang penuh tekanan, tren 'sleep tourism' atau wisata tidur mulai menarik perhatian. 

Wisata ini menawarkan pengalaman unik bagi mereka yang ingin memperbaiki kualitas tidur sambil menikmati perjalanan ke destinasi tertentu. 

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan tidur, berbagai hotel dan resort kini menawarkan program khusus yang dirancang untuk membantu tamu mendapatkan istirahat yang optimal. 

Sleep tourism adalah bentuk pariwisata yang berfokus pada peningkatan kualitas tidur. Konsep ini melibatkan pengalaman menginap di hotel atau resort yang menyediakan fasilitas khusus untuk tidur nyenyak, seperti kasur berkualitas tinggi, pencahayaan yang diatur untuk meningkatkan produksi melatonin, terapi suara, serta sesi meditasi dan relaksasi.

BACA JUGA:Gaya Hidup Off-Grid Apakah Kita Siap Hidup Tanpa Internet dan Listrik

BACA JUGA:Tren ‘Co-Living’ Gaya Hidup Baru untuk Generasi yang Tidak Mau Punya Rumah

Tren ini banyak diadopsi oleh kalangan profesional yang mengalami kelelahan kerja, individu dengan gangguan tidur, serta mereka yang mencari cara alami untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Selain itu, sleep tourism juga menarik bagi wisatawan yang ingin beristirahat dari kehidupan kota yang sibuk.

Fenomena sleep tourism mulai berkembang dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19 yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan. 

Beberapa studi menunjukkan bahwa gangguan tidur semakin meningkat, mendorong banyak orang untuk mencari solusi yang lebih holistik.

BACA JUGA:Gaya Hidup No-Waste Bisakah Kita Hidup Tanpa Membuang Sampah

Program sleep tourism dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, terutama di hotel-hotel mewah dan resort kesehatan di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. 

Beberapa destinasi populer termasuk Swiss, Maladewa, Jepang, serta beberapa kota besar seperti New York dan London yang menawarkan pengalaman relaksasi premium.

Mengapa sleep tourism menjadi populer? Salah satu faktor utamanya adalah peningkatan kesadaran akan pentingnya tidur bagi kesehatan. Seiring dengan meningkatnya kasus insomnia dan gangguan tidur akibat penggunaan teknologi dan gaya hidup yang sibuk, banyak orang mulai mencari cara untuk memulihkan kualitas tidur mereka. 

BACA JUGA:Metaverse Tren atau Masa Depan Gaya Hidup Digital?

Selain itu, industri pariwisata melihat peluang besar dalam menawarkan pengalaman yang berfokus pada kesehatan holistik.

Bagaimana industri pariwisata mengakomodasi tren ini? Banyak hotel kini menawarkan layanan khusus seperti menu bantal yang disesuaikan, aromaterapi, peredam suara, serta sesi meditasi dan yoga yang dirancang untuk meningkatkan kualitas tidur. 

Selain itu, beberapa hotel bekerja sama dengan pakar tidur untuk menyediakan konsultasi personal bagi para tamu.

Kesimpulannya, sleep tourism mencerminkan perubahan paradigma dalam industri pariwisata yang semakin berorientasi pada kesehatan dan kesejahteraan. 

BACA JUGA:Menyembuhkan Diabetes Secara Alami, Eksplorasi Obat Herbal dan Gaya Hidup Sehat

Dengan meningkatnya permintaan akan pengalaman tidur berkualitas, tren ini diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi bagian integral dari perjalanan wisata modern.

Referensi

• Sleep Research Journal (2023). "The Science Behind Sleep Tourism and Its Benefits."

• Global Wellness Report (2023). "How the Travel Industry is Adapting to the Demand for Better Sleep."

• Hospitality Insights (2022). "Luxury Hotels and the Rise of Sleep Tourism."

 

Kategori :