KORANRM.ID - Di era digital saat ini, manusia semakin bergantung pada teknologi untuk menyimpan dan mengakses informasi. Dari nomor telepon hingga jadwal harian, hampir semua data pribadi kini tersimpan di perangkat pintar. Fenomena ini dikenal sebagai ‘digital amnesia’, yaitu kecenderungan seseorang untuk melupakan informasi yang mudah diakses melalui teknologi.
BACA JUGA:Kapolres Mukomuko Tinjau Lahan Jagung Polsek Lubuk Pinang
Digital amnesia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketergantungan seseorang pada perangkat digital sehingga mengurangi kapasitas ingatan mereka. Konsep ini pertama kali muncul dalam penelitian yang menunjukkan bahwa orang cenderung melupakan informasi yang mereka yakin dapat ditemukan kembali secara mudah melalui internet atau perangkat penyimpanan digital.
Fenomena ini tidak hanya memengaruhi satu kelompok tertentu, tetapi hampir semua orang yang menggunakan teknologi secara aktif. Generasi muda, yang sejak kecil sudah akrab dengan perangkat digital, lebih rentan terhadap digital amnesia dibandingkan generasi sebelumnya. Selain itu, para pekerja kantoran yang mengandalkan komputer dan ponsel pintar untuk pekerjaan mereka juga merasakan dampaknya.
BACA JUGA:Rahasia Tahu Gulung Goreng Super Renyah, Begini Cara Membuatnya!
Digital amnesia mulai berkembang pesat seiring dengan meningkatnya penggunaan internet dan perangkat seluler pada awal abad ke-21. Dengan hadirnya mesin pencari seperti Google, orang tidak lagi merasa perlu menghafal informasi karena mereka bisa mencarinya kapan saja. Penelitian oleh Kaspersky Lab pada 2015 menemukan bahwa sebagian besar orang dewasa tidak dapat mengingat nomor telepon anggota keluarga mereka karena data tersebut tersimpan di ponsel mereka.
Dampak digital amnesia paling terasa di lingkungan akademik, tempat kerja, dan kehidupan sehari-hari. Di dunia pendidikan, siswa lebih mengandalkan pencarian online daripada menghafal konsep-konsep penting. Di dunia kerja, banyak profesional lebih bergantung pada alat digital untuk mengingat tenggat waktu dan tugas mereka. Dalam kehidupan pribadi, orang sering kali lebih ingat di mana menemukan informasi daripada mengingat informasinya itu sendiri.
BACA JUGA:Jumlah KPM BLT-DD Pondok Panjang Bertambah, Ini Alasannya
Fenomena ini menjadi isu penting karena dapat memengaruhi keterampilan berpikir kritis dan daya ingat jangka panjang manusia. Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat melemahkan otak dalam mengolah dan menyimpan informasi, yang berpotensi mengurangi kemampuan kognitif dalam jangka panjang. Selain itu, jika terjadi gangguan teknologi atau kehilangan akses ke data digital, individu bisa mengalami kesulitan besar dalam menjalankan aktivitas mereka.
Untuk mengatasi digital amnesia, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, melatih ingatan dengan cara menghafal informasi penting tanpa bantuan perangkat digital. Kedua, menerapkan teknik seperti metode loci atau pengulangan aktif untuk memperkuat daya ingat.
Ketiga, mengurangi ketergantungan pada teknologi dengan menuliskan catatan secara manual dan melatih otak dalam mengingat informasi. Terakhir, mengatur penggunaan teknologi dengan lebih bijak, seperti membatasi waktu penggunaan perangkat digital dan lebih mengandalkan kemampuan berpikir sendiri dalam menyelesaikan masalah.
Kesimpulannya, digital amnesia adalah fenomena yang berkembang pesat di era digital akibat ketergantungan manusia pada teknologi. Meskipun perangkat pintar memberikan kemudahan, penting bagi kita untuk tetap menjaga daya ingat dan keterampilan kognitif dengan mengurangi ketergantungan pada teknologi. Dengan strategi yang tepat, kita bisa memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan kemampuan alami dalam mengingat dan berpikir secara mandiri.
BACA JUGA:Tenggorokan Terasa Sakit Sampai Sampai Suara Hilang, Ini 6 Cara Mengembalikan Suara Anda ynag Hilang
Referensi
• Kaspersky Lab (2015). "The Rise of Digital Amnesia: How Technology Affects Memory."
• Sparrow, B., Liu, J., & Wegner, D. M. (2011). "Google Effects on Memory: Cognitive Consequences of Having Information at Our Fingertips." Science, 333(6043), 776-778.
• Carr, N. (2010). "The Shallows: What the Internet Is Doing to Our Brains."
Kategori :